Sabtu, 15 Juni 2013

Penganbangan Olahraga Egrang

1.1  Pengembangan Olahraga Egrang Untuk Menyeimbangkan Otak Kanan Dengan Permainan “Estafet Ingatan”
Menurut asal katanya, permainan adalah salah satu bentuk rekeasi yang bertujuan untuk bersenang-sennag, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan.Tanpa disadari bahwa sebenarnya banyak sekali orang yang selalu meluangkan waktu untuk melakukan permainan, itu artinya bahwa orang tersebut juga sudah melakukan olahraga. Permainan banyak dilakukan oleh orang-orang karena dianggap sebagai rekreasi dan menyenangkan.
Menurut prinsip dasar psikologi, apa saja yang dilakukan begitu sering dan dilakukan oleh banyak orang sebenarnya dapat memotivasi (Purnomo, dkk, 2013). Jadi permainan itu menyenangkan dan bisa menimbulkan motivasi dalam diri seseorang yang melakukan permainan tersebut.
Jika dikaitkan dengan dunia pendidikan, permainan juga bisa membantu anak untuk meraih prestasi dengan permainan-permainan tersebut, terutama permainan tradisional. Dalam permainan tradisional terdapat nilai-nilai budaya dan bisa melatih anak untuk mencintai budaya bangsa. Selain itu dalam permainan tradisional juga mengajarkan kepada anak untuk melatih konsentrasi, seperti pada permainan egrang.
Egrang adalah alat permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar (Fourtofour, 2013). Permainan Egrang sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan tubuh. Dalam permainan egrang, anak harus bisa berkonsentrasi agar tidak terjatuh dari egrang tersebut.
Namun dalam perkembangan jaman, sekarang olahraga egrang sudah mulai dilupakan. Untuk menumbuhkan kembali ketertarikan anak terhadap olahraga egrang, maka harus ada pengembangannya, salah satunya dengan permainan “estafet ingatan”. Dalam permainan ini ada banyak sekali manfaatnya yaitu: menumbuhkan rasa kekompakan dalam tim. Karena dalam permainan ini dibutuh 4-5 anak dalam sebuah tim. Kemudian dalam permainan ini anak bisa bersenang-senang dan bisa menghilangkan rasa strees disekolahan. Nilai budaya yang terkandung dalam permainan egrang adalah: kerja keras, keuletan, dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat para pemain yang berusaha agar dapat mengalahkan lawannya. Nilai keuletan tercermin dari proses pembuatan alat yang digunakan untuk berjalan yang memerlukan keuletan dan ketekunan agar seimbang dan mudah digunakan untuk berjalan. Serta, nilai sportivitas tercermin tidak hanya dari sikap para pemain yang tidak berbuat curang saat berlangsungnya permainan, tetapi juga mau menerima kekalahan dengan lapang dada.
Selain itu yang paling utama adalah dalam permainan ini anak juga bisa memanfaatkan otak kanannya. Dalam permaninan ini anak harus bisa konsentrasi agar tidak terjatuh. Selain harus berkonsentrasi kepada egrang, anak juga harus bisa mengingat apa yang telah dia dapat dipos satu yang kemudian akan dipertanyakan pada pos berikutnya.
Fokus pada apa pun yang anak inginkan merupakan kunci sukses dalam keberhasilan prestasi disekolah (Olivia, 2011). Dalam prestasi, anak tidak harus terfokus hanya mengandalkan kerja otak kiri saja. Untuk meraih prestasi atau keberhasilan orang tidak hanya dituntut dalam hal analisis saja, melainkan orang tersebut harus bisa berfikir kreatif, dan berfikir kreatif adalah cara kerja otak kanan. Selain itu fungsi dari otak kanan dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis.

1.2  Pengembangan Olahraga Egrang Untuk Menyeimbangkan Otak Kiri Dengan Permainan “Estafet Ingatan”
Selain dapat mengembangkan kerja otak kanan, dalam permainan “estafet ingatan” ini juga bisa mengembangkan kemampuan otak kiri. Dalam permainan ini, selain anak bisa fokus agar tidak terjatuh dan anak juga harus mengingat apa yang dia dapat pada pos pertama, dia haru juga harus bisa menjawab pertanyaan yang dia dapat pada pos pertama dan selanjutnya.
Dan pertanyaan tersebut bisa berfariasi, contohnya pada pos pertama pertanyaan tentang Bahasa Indonesia.Sebelum anak yang ada dipos pertama mulai bermain, terlebih dahulu mereka harus menjawap pertanyaan yang ada pada pos pertama. Setelah itu anak pada pos pertama diberikan soal yang lain untuk dijawab pada anak yang berada pada pos kedua. Pertanyaan tersebut bukan tertulis, namun lisan.Sehingga selain harus berkonsentrasi kepada egrang anak juga harus bisa mengingat soal yang telah di berikan kepada dia. Agar anak selanjutnya bisa menjawab dan melanjutkan permainan.

1.3  Pengaruh Permainan “Estafet Ingatan” Bagi Kecerdasan Anak
Dalam permainan ini anak dituntut untuk mempunyai daya ingat yang baik, maka sebelum permainan ini berlangsung perlu adanya visualisasi sederhana berupa cerita yang bisa mengingat sesuatu, namun dengan pemahaman yang lain. Contohnya: dengan tema “perkembangan tidak kawin hewan tidak bertulang belakang”. Dengan kata kunci membelah diri, pemisah diri, tunas, regenerasi, dan spora.
Melalui kata-kata kunci tersebut, anak bisa mengingat semuanya dengan pemahaman lain melalui cerita, misalnya:
Dengan membayangkan setelah pulang sekolah, tiba-tiba dia bertemu dengan robot aneh yang bisa membelah diri menjadi dua.
Kemudian dia kaget sekali melihatnya.Lalu keduanya memisahkan diri.
Salah satu robot tersebut menginjak tunas pohon ditanah sampai gepeng.
Untungnya tunas tersebut segera beregenerasi menjadi jamur yang mengeluarkan spora kecil-kecil yang banyak sekali.

Selain itu untuk melatih daya ingat anak juga bisa diajarkan untuk membuat kode-kode visual. Contohnya membuat gambar-gambar imajinasi untuk menggambarkan kata-kat kunci yang didapat. Dengan permainan visualisasi dan “estafet ingatan” ini diharapkan anak bisa menyeimbangkan kinerja otak kanan dan juga otak kiri. Karena seperti yang dikemukakan Makoto Uchida, dalam bukunya yang berjudul Children Can Change Through Brain Education, bahwa ketika metode pendidikan konvensional tidak dapat meningkatkan kemampuan belajar anak-anak yang mengalami kesulitan secara akademis, maka metode pendidikan otak kanan dapat memberikan kesempatan lain bagi mereka untuk tumbuh menjadi anak yang lebih cerdas.
Selain itu psikolog asal Harvard, yaitu Howard Gardner, dalam bukunya Frame of Mind, memperkenalkan suatu teori belajar dan kecerdasan, yaitu teori multiple intelligences atau kecerdasan majemuk, yang sampi sekarang sangat popular dan banyak digunakan. Teori multiple intelligences ini digubakan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan setiap kemampuan yang dimiliki oleh anak.Teori ini meliputi 8 kecerdasan yang menurut Gardner dapat mencakup berbagai jenis kecerdasan. Kecerdasan tersebut antara lain:
(1)   Kecerdasan verbal/linguistic (linguistic-verbal intelligence)
(2)   Kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical intelligence)
(3)   Kecerdasan special (spatial intelligence)
(4)   Kecerdasan musical (musical intelligence)
(5)   Kecerdasan jasmani/kinestetik (bodily-kinesthetic intelligence)
(6)   Kecerdasan naturalis (naturalistic intelligence)
(7)   Kecerdasan antarpribadi (interpersonal intelligence)
(8)   Kecerdasan intrapribadi/mengenal diri sendiri (intrapersonal intelligence)
Permainan dapat menstimulasi dan mengembangkan kecerdasan yang telah dimiliki oleh setiap anak. Kecerdasan tergantung dari jenis permainannya. Satu jenis permainan dapat mengembangkan beberapa kecerdasan sekaligus, terutama kecerdasan antar pribadi, karena permainan-permainan yang dilakukan membutuhkan banyak interaksi dengan orang lain (Purnomo, dkk, 2013). Dalam permainan “estafet ingatan” ini selain melatih kecerdasan antar pribadi, namun juga bisa melatih kecerdasan yang lain yaitu kecerdasan verbal/linguistic, kecerdasan logis-matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan jasmani/kinestetik, kecerdasan natural dan kecerdasan intrapribadi/mengenali diri sendiri. Jadi dalam permainan “estafet ingatan” ini bisa mengembangkan 7 dari 8 kecerdasan yang telah dikemukakan Gardner.
“Asahlah ‘pedangmu’ sendiri, daripada meniru atau menyalahkan orang lain. Kita sendiri yang harus membuat diri kita menjadi hebat. Tak apa gagl duluan dari pada gagal paling akhir, karena kegagalan membuat kita BELAJAR dan MEMPERBAIKI DIRI kita. Kemudian jangan berpuas diri jika nantinya ‘pedangmu’ sudah tajam”

Artinya bahwa kita harus berusaha sendiri untuk mencapai prestasi kita, dan jangan pernah meniru dan menyalahkan orang lain. Jika kita gagl maka kita harus terus berusaha, dan membuat kegagalan tersebut menjadi penyemangat untuk memperbaikinya. Kemudian jika kita sudah berhasil, maka jangan pernah berpuas diri, kita harus terus berprestasi untuk yang lebih dari sebelumnya.

PERATURAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW DALAM 3 BAHASA

PERATURAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW DALAM BAHASA INDONESIA
1.      LAPANGAN
·         Lapangan sepak takraw seukuran dengan lapangan badminton; 13,40m x 6,10m
·         Takraw dapat dimainkan di dalam gedung dan juga dapat di luar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai)
·         Keempat sisi lapangan ditandai dengan/cat atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar
1.1  Area bebas : adalah minimal 3 meter dari garis luar lapangan harus bebas rintangan. (lihat gambar)
1.2  Center Line : adalah garis tengah dengan lebar 2 cm
1.3  Quarter Circle : adalah garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah dengan radius 90 cm diukur dari garis sebelah dalam sbb:
1.4  The Service Circle : adalah lingkaran servis dengan radius 30cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 M dan jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah (centre line) 4,25 m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05 meter dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.


2.      TINGGI TIANG (SAMA DENGAN NET)
2.1  Putra
Tinggi net 1,55 meter dipinggir dan minimal 1,52 meter ditengah
2.2  Putri
Tinggi net 1,45 meter dipinggir dan minimal 1,42 meter ditengah
2.3  Kedudukan tiang 30 cm di luar garis pinggir
3.      NET :
3.1  Net terbuat dari tali/benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6-8 cm
3.2  Lebar net 70 cm dan panjang 6,10 meter
4.      BOLA TAKRAW
4.1  Terbuat dari plastik (sytetic fibre) dimana awalnya adalah terbuat dari rotan
4.2  Lingkaran 42-44 cm (putra) dan 43-45 cm (putri).
4.3  Berat adalah 170-189 gr (putra) dan 150-160 gr (putri)
5.      PEMAIN
5.1  Permainan ini dimainkan oleh dua “regu” masing-masing regu terdiri dari 3 orang pemain, dan setiap regu dilengkapi dengan 1 (satu) pemain cadangan.
5.2  Satu dari 3 pemain di posisi belakang disebut Back atau “Tekong” (yang melakukan Sepakmula)
5.3  Dua pemain berada didepan; yang sebelah kiri kita sebut “Apit Kiri” sebelah kanan disebut “Apit Kanan”
6.      PAKAIAN PEMAIN
6.1  Semua pemain putra diharuskan memakai pakaian kaos seragam yang berlengan T-shirt dan bersepatu karet, dan untuk putri diharukan memakai kaos bundar leher serta celana sebatas lutu. Tidak diperkenankan pemain memakai pakaian yang membahayakan lawan selama pertandingan.
Catatan: Kecuali dalam kondisi cuaca dingin pemain diperkenankan memakai track suits.
6.2  Pakaian yang pantas untuk seorang pemain adalah yang menutupi badan sepeti baju kaos/T-shirt (dipakai rapi/dimasukkan)
6.3  Pakaian pemain yang membantu kecepatan bola tidak diperbolehkan
6.4  Kapten regu harus memakai band tangan disebelah kiri
6.5  Semua pemain diharuskan memakai pakaian dengan nomor punggung yang tetap selama Tournament
7.      SUBTITUTION
7.1  Setiap “Regu” hanya diperbolehkan sekali penggantian pemain dalam satu pertandingan. (tidak diperkenankan penggantian pemain yang sama dalam 1 Tim pada Regu lain).
7.2  Penggantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati, melalui Tim Manager/Pelatih yang disetujui oleh Official Referee.
7.3  Setiap Regu dapat menominasikan maximum 2 orang cadangan tetapi hanya melakukan penggantian 1 kali dalam pertandingan yang berlangsung tersebut.
7.4  Pemain yang mendapat “Kartu Merah” dan dikeluarkan oleh wasit, dapat diganti dengan ketentuan belum ada penggantian pemain sebelumnya
7.5  Suatu “REGU” apabila yang bermain kurang dari 3 (tiga) orang pemain, maka tidak boleh melanjutkan permainan dan regu tersebut dinyatakan kalah.
8.      OFFICIAL (PETUGAS PERTANDINGAN)
Suatu pertandingan resmi harus dipimpin Technical Official sebagai berikut:
Ø  2 (dua) Technical Delegate
Ø  6 (Enam) juri (Dewan hakim)
Ø  1 (satu) Official Referee
Ø  2 (dua) wasit (wasit utama dan wasit dua)
Ø  6 (enam) penjaga garis/linesman’s (4 disisi lapangan dan 2 digaris belakang)
9.      UNDIAN & PEMANASAN PEMAIN
9.1  Sebelum permainan dimulai, wasit (official Referee) akan melakukan undian dalam hal ini yang menang undian berhak memilih “sepakmula”atau”tempat”
9.2  Regu yang menang undian akan pertama melakukan pemanasan selama 2 (dua) menit, dan hanya 5 (lima) orang saja yang diperkenankan berada dilapangan pada saat pemanasan serta hanya 2 (dua) bola yan dipakai Panitia
Catatan : Kombinasi dari 5 (lima) orang tersebut selama pemanasan diperbolehkan,sbb:
Ø  Pelatih/ass. Pelatih
Ø  3 Pemain
10.  POSISI PEMAIN PADA WAKTU SERVIS
10.1          Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada di lapangan masing-masing dalam posisi siap bermain
10.2          Dalam melakukan sepakmula,salah satu dari kaki tekong berada dalam lingkaran sevis, dan satu lagi diluar lingkaran untuk melakukan sepakmula
10.3          Kedua pemain apit ketika dilakukan servis, harus berada dalam seperempat lingkaran
10.4          Lawan atau Regu penerima servis bebas bergerak di dalam lapangan sendiri
11.  PERMULAAN PERMAINAN & SEPAK MULA
11.1          Regu yang memilih Sepakmula pada waktu undian akan memulai permainan pada set I. Pemenang set I akan memulai permainan pada set II
11.2          Pelambung harus segera melambungkan bola begitu wasit menyebut posisi angka jika pemain mendahuluinnya maka lambungan bola harus diulang dan pemain tersebut mendapat peringatan dari wasit
11.3          Bola harus disepak pada saat si pelambung melambungkan bola kepada “TEKONG” begitu bola berhasil disepak dengan baik semua pemain baru boleh bebas bergerak di lapangan sendiri
11.4          Sepakmula dinyatakan sah jika bola telah melewati net, baik menyentuh ataupun tidak dan jatuh dilapangan lawan
12.  KESALAH (BATAL):
12.1          Kesalahan pihak penyepakmula
12.1.1    Apit sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola kepada teman sendiri, memantulkan, melemper dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
12.1.2    Apit mengangkat kaki, menginjak garis,menyentuh atau melewati bawah net ketika melakukan lambungan bola.
12.1.3    Tekong melompat saat melakukan servis, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjak garis lingkaran servis
12.1.4    Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya
12.1.5    Bola menyentuh salah seorang pemain (teman sendiri) sebelum bola melewati net
12.1.6    Bola jatuh diluar lapangan
12.1.7    Bola tidak melewati net
12.1.8    Pemain menggunakan tangan atau ke dua tangan bagian lengan untuk bantuan saat melakukan servis walaupun tangan tidak terus langsung pengenaan bola tapi menyentuh objek ketika melaksanakan servis
12.2          Kesalahan dipihak penerima servis dan sepakmula
12.2.1    Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti; (isyarat tangan, menggeretak, berusaha keras dan membuat keributan).
12.3          Kesalahan pada kedua pihak
12.3.1    Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan
12.3.2    Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah (centre line)
12.3.3    Ada pemain (perlengkapan sekalipun) melewati lapangan lawan, walaupun di atas/di bawah net kecuali pada saat “The Follow through ball
12.3.4    Mempermainkan bola lebih dari 3 kali
12.3.5    Bola mengenai tangan
12.3.6    Menahan/menjepit bola diantara lengan dan badan antara dua kaki atau badan
12.3.7    Ada bagian badan atau perlengkapan pemain seperti; sepatu, pengikat kepala dan lain-lain, menyentuh net tiang, atau kursi wasit atau jatuh di lapangan lawan. Batal juga diberikan kepada pemain yang menyentuh kursi wasit/linesman atau memegang pembatas sebelum menendang bola
12.3.8    Bola mengenai loteng/atap atau dinding pembatas (objek lainnya)
12.3.9    Ada pemain sengaja memperlambat permainan yang tidak perlu (peringatan)
13.  SISTEM PERHITUNGAN ANGKA
13.1          Apabila penerima servis, atau yang melakukan sepakmula terjadi kesalahan otomatis akan peroleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi
13.2          Angka kemenangan setiap set maximum 21 angka,. Kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih 2 angka sampai batas akhir 25 point, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 point.
13.3          Memeberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir set pertama/kedua termasuk Tie Break
13.4          Apabila masing-masing regu memenangkan 1 set, maka permainan akan dilanjutkan dengan set “Tie break” dengan 15 point, kecuali pada posisi 14-14, pemenang ditentukan pada selisih 2 angka, sampai batas akhir angka 17
13.5          Sebelum set tie break dimulai wasit II akan melakukan undian “Toss”. Regu yang menang undian toss akan melakukan sepak mula pada set tie break ini. Pada pertukaran tempat pada set tie break akan dilakukan apabila salah satu regu mencapai angka 8.
14.  TIME OUT
14.1          Setiap regu dapat meminta “TIME OUT” 1 menit setiap setkepada wasit melalui Tim Manager atau pelatih (termasuk set “tie break”),ketika bola mati. Selama time out hanya 5 orang yang diperbolehkan berada di garis belakang/base line. (3 pemain dan 2 pelatih)
15.  PENGHENTIAN PERMAINAN SEMENTARA
15.1          Wasit yang sedang memimpin pertandingan dapat menghentikan permainan sementara yang disebabkan karena gangguan lapangan, gangguan keamanan, gangguan cuaca atau ada pemain cedera dengan waktu lebih dari 5 menit. Apabila lebih dari 5 menit pemain tidak dapat melanjutkan permainan maka penggantian pemain dapat dilakukan sepanjang belum ada penggantian sebelumnya
15.2          Pemain yang cidera diizinkan 5 menit sebagai injury time out setelah 5 menit pemain tersebut tak dapat melanjutkan permainan, maka penggantian dapat dilakukan selama belum terjadi penggantian sebelumnya.
15.3          Selama penghentian sementara, semua pemain tidak diperbolehkan meninggalkan lapangan untuk menerima minuman/makanan atau bantuan lainnya.
16.  DICIPLINE (TATA TERTIB)
16.1          Setiap pemain harus mematuhi peraturan permainan
16.2          Selama permainan berlangsung, hanya kapten regu yang diperbolehkan berhubungan dengan wasit, kecualu atas kehendak wasit
17.  PINALTY (HUKUMAN)
Pemain yang melanggar peraturan dibawah ini akan mendapat hukuman pernyataan dari wasit apabila:
17.1          Memeperhatikan sikap tidak sopan kepada, pamain lain atau penonton juga kepada wasit atas keputusan yang diambil
17.2          Menampakkan sikap tidak bersahabat dan tidak sopan
17.3          Menghubungi wasit yang bertugas secara kasar mengenai suatu keputusan yang diambil
17.4          Meninggalkan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan
17.5          Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan kasar
17.6          Berkelakuan tidak sopan selama permainan
18.  CATATAN: WASIT MENGGUNAKAN KARTU SEBAGAI BERIKUT:
18.1          Kartu Kuning – Peringatan
18.2          Kartu Merah –Pengusiran
18.3          Kartu Merah akan diberikan apabila:
18.3.1    Apabila pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama
18.3.2    Sikap kasar (tidak sopan) seperti: memukul, menendang, meludah dll
18.3.3    Menggunakan kata-kata kotor atau caci maki
19.  CATATAN: pemain yang mendapat kartu merah, harus segera keluar lapangan sebagai ganjaran indicipline
19.1          Penggantian pemain diizinkan sesuai dengan peraturan butir (7.4)
19.2          Pemain yang telah dikenai kartu merah tidak diizinkan bermain pada permainan berikutnya sampai dikeluarkan keputusan lain Dewan hakim
20.  KELAKUAN BURUK PARA TIM OFFICIAL (MANAGER ATAU PELATIH)
20.1          Tindakan tata tertib diberikan kepada Tim Official karena:
a.       Melanggar tata tertib dan peraturan permainan
b.      Mendukung tindakan pemainnya yang melanggar tata tertib dan peraturan permainan
c.       Menganggu jalannya permainan
21.  UMUM
Wasit yang memimpin pertandingan bersama Official Referee akan menggunakan kebijaksanaannya untuk menyelesaikan masalah yang belum tercantum dalam peraturan ini. Keputusan Official Referee adalah mutlak (tidak dapat diganggu gugat)



PERATURAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW DALAM BAHASA INGGRIS
These rules are from the "The International Sepak Takraw Congress." To view the complete list of the rules, please click on the reference above.

  • Area of 13.4 m x 6.1 m free from all obstacles up to the height of 8 m measured from the floor surface (Sand and grass court not advisable).
  • The width of the lines bounding the court should not be more than 0.04 m measured and drawn inwards from the edge of the court measurements. All the lines should be drawn at least 3.0 m away from all obstacles.
  • The Center Line The Center line of 0.02 m should be drawn equally dividing the right and left court.
  • The Quarter Circle At the corner of each at the center line, the quarter circle shall be drawn from the side line to the center line with a radius of 0.9 m measured and drawn outwards from the edge of the 0.9 m radius.
  • The Service Circle The service circle of 0.3 m radius shall be drawn on the left and on the right court, the center of which is 2.45 m from the back line of the court and 3.05 m from the side lines, the 0.04 m line shall be measured and drawn outward from the edge of the 0.3 m radius.
The Net
  • The net shall be made of fine ordinary cord or nylon with 0.06 m to 0.08 m mesh. The net shall be 0.7m in width and not shorter than 6.10 m in length and taped at 0.05 m from tape double at the top and side line, called boundary tape.
  • The net shall be edged with 0.05 m tape double at the top and the bottom of the net supported by a fine ordinary cord or nylon cord that runs through the tape and strain over and flush with the top of the posts. The top of the net shall be 1.52 m (1.42 m for women) in height from the center and 1.55 m (1.45 m for women's) at the posts.
The Ball
The Sepak takraw ball shall be spherical of one woven layer having 12 holes, 20 intersections. It shall be made of synthetic fiber or natural rattan. If it is made of rattan, it shall consist of 9-11 strains. The circumference shall not be less than 0.42 m and not more than 0.44m (0.43 m to 0.45m for women). The weight before play shall not be less than 170 gm and not more than 180 gm (150 gm to 160 gm for women). 

 
The Players
  • The game is played between two "Regu's" consisting of three players on each side.
  • One of the three players shall be at the back and he is called "Back".
  • The other two players shall be in front, one on the left and the other on the right. The player on the left is called "Left Inside" and the player on the right is called "Right Inside".

The Officials
The game shall be managed by the following officials:
  • 1 Official referee
  • 2 Umpires
  • 6 Linesmen (4 Side Line and 2 Base Line)
The Serving Side During Service
  • The "Inside" player who is making service throws, plays about with the ball, (throwing up the ball, bumping, giving to other "Inside" player, etc.) after the call of score has been made by the umpire.
  • The "Inside" player lifts his feet or steps on the line or crosses over or touches the net while throwing the ball.
  • The "Back" player, while kicking the service ball, the other foot does not touch the ground or steps on the service circle line.
  • The "Back" player does not kick the ball on the service throw.
  • The ball touches his/her own player before crossing over to the opponent court.
  • The ball goes over the net but falls outside of the court.
  • The ball does not cross over to the opponent side.
  • Receiving Side During Service To create distracting manner or noise or shouts at the his opponent.
  • For Both Sides During The Game
    1. Stepping on the center line.
    2. Any player who touches the ball on the opponent side.
    3. Any part of player's body crosses over into opponent's court whether above or under the net except during the follow-through of the ball.
    4. Playing the ball more than 3 times in succession.
    5. The ball touches the arm.
    6. The ball rolls over the body.
    7. Stopping or holding the ball under the arm, between the legs or body.
    8. Any part of the body or player's outfits e.g. shoes, jersey, head band etc., touches the net or the post or the umpire's chairs or falls into the opponent's side.
    9. The ball touches the ceiling, roof or the wall (any objects).
    10. Any player who delays the game unnecessarily.
Scoring System
  1. The winning point for a set is a maximum of 15 points.
  2. To allow for 2 minutes rest at the end of the first and second set respectively.
  3. If each "Regu" wins one set, the game shall be decided in the third set called "Tie Break".
  4. Before the tie-break set takes place, the umpire shall toss a disc or coin, and the side winning the toss shall serve first.
  5. The changes of side will occur when one "Regu' reaches 3 points.

PERATURAN PERMAINAN SEPAK TAKRAW DALAM BAHASA INGGRIS
Peraturan Permainan Sepaktakraw
1.      Lapangan
·         Padang Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu: 13,40m x 6,10m
·         Sepaktakraw boleh dimainkan dalam bangunan atau diluar bangunan (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng sekurang-kurangnya 8 m dari lantai).
·         Keempat isi lapangan bertanda cet atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
·         Areal bebas sekurang-kurangnya 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
·         Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
·         Quarter circle iaitu garis seperempat lingkaran dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
·         The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran kegaris tengah (Centre Line) 4.25 m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05 m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan.
2.      Saiz Tiang Net
·         Putra: Tinggi net 1,55 m dipinggir dan minimal 1,52 di bahagian tengah.
·         Putri: Tinggi net 1.45 m dipinggir dan minimal 1,42 di bahagian tengah.
·         Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir
3.      Jaring atau Net
·         Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 - 8 cm.
·         Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
4.      Bola Takraw
Diperbuat daripada plastik dimana awalnya adalah diperbuat daripada rotan, dengan ukuran:
·         Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
·         Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk puteri.
5.      Pemain-pemain
·         Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) "Regu" masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
·         1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau "Tekong" sebagai penyepak mula untuk memulakan permainan.
·         Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong disebut "Apit kiri" dan yang berada pada sebelah kanan tekong disebut "Apit kanan".
6.      Kesalahan-kesalahan
Kesalahan Pihak Penyepak Bola
·         Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, membaling dan menangkap lagi setelah pengadil menyebut kedudukan nombor.
·         Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
·         Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
·         Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
·         Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
·         Bola jatuh diluar lapangan.
·         Bola tidak melewati net.
Kesalahan Pihak Penerima Service
Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti: (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras atau membuat keributan).
Kesalahan kedua Pihak
Ø  Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
Ø  Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
Ø  Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat "The Follow Trugh Ball"
Ø  Memainkan bola lebih dari tiga kali.
Ø  Bola mengenai tangan.
Ø  Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
Ø  Bola mengenai loteng atau pembetas lain.
7.      Sistem perhitungan angka
·         Apabila penerima servis melakukan ksesalahan automatik akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
·         Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat kedudukan angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat perbezaan dua angka sampai batas akhir 25 mata, ketika 20-20 pengadil utama menyeru batas angka 25 mata.
·         Memberikan kesempatan rehat 2 minit masing-masing pada akhir set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
·         Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set "Tie Break" dengan 15 mata kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada perbezaan dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
·         Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Mata
·         Pergantian pemain
a.      Setiap "Regu" hanya boleh melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu perlawanan.
b.      Pergantian pemain yang dibenarkan setiap saat ketika bola mati melalui pasukan menejer atau pelatih yang diluluskan oleh official atau pegawai pertandingan.
c.       Setiap regu boleh mencalonkan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakukan pergantian pemain kali.
d.      Pemain yang mendapat kad merah boleh diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
8.      Kedudukan pemain pada masa service
·         Sebelum permainan bermula, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam kedudukan bersedia untuk bermain.
·         Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
·         Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
·         Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
9.      Official (petugas pertandingan) Sutu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut:
·         2 orang Technical Delegotate
·         6 orang juri (dewan hakim)
·         1 orang Official Refree
·         2 orang pengadil (pengadil utama dan pengadil dua)
·         6 orang penjaga garis samping dan belakang
10.  Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila:
·         Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada pengadil atas keputusan yang diambil.
·         Hubungi pengadil yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
·         Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
·         Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
·         Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
11.  Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka pengadil menggunakan kad sebagai berikut:
·         Kad Kuning
Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
·         Kad Merah
Apabila pemain telah menerima kad kuning pada perlawanan yang sama sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain. Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki
  
DAFTAR RUJUKAN
http://kcobras.tripod.com/rules.htm (diakses online pada 20.30 WIB tanggal 24 April 2013)
http://susnadispd.blogspot.com/2011/06/peraturan-permainan-sepak-takraw.html (diakses online pada 20.00 WIB tanggal 24 April 2013)