Selasa, 24 September 2013

peraturan dalam Lompat Tinggi ( HIGH JUMP)

Peraturan Perlombaan

1.      Semua peserta lompat tinggi harus bertolak menggunakan satu kaki.
2.      Seorang pelompat dinyatakan gagal apabila :
a.       Menjatuhkan bilah lompat (dari tiangnya)
b.      Menyentuh tanah termasuk daerah pendaratan dibalik bidang vertikal yang dibatasi oleh kedua tiang yang dibatasi oleh kedua tiang lompat dan perluasan bidang vertikal tersebut. Diluar kedua tiang lompat. Dimaksud disini menyentuh dengan setiap bagian tubuh, tanpa terlebih dahulu melewati bilah lompat (dengan bersih/tanpa menyentuhnya)
3.      Urutan peserta melakukan percobaanya (trial) ditentukan dengan cara undian, lihat pasal 143 ayat 7
4.      Sebelum perlombaan dimulai juri lompat tinggi akan mengumumkan ketinggian pertama yang dipasang, berapa cm kenaikan bilah lompat berikutnya (pada ahir tiap giliran) sekali perlombaan dimulai seorang peserta tidak diperbolehkan menggunakan daerah awalnya atau tempat bertolaknya untuk maksud mengadakan latihan.
5.      Semua peserta diberikan kredit terhadap semua lompatanya yang berhasil.
6.      Seorang pelompat dapat memulai melompat pada ketinggian yang ia sukai diatas tinggi minimum yang ditentukan dan akan melompat sesuka hatinya pada ketinggian berikutnya.
Tiga kali kegagalan berturut-turut pada ketinggian mana saja bila terjadi pada seorang pelompat, dia dinyatakan gugur untuk melakukan lompatan selanjutnya.
Catatan : pengaruh dari peraturan ini bahwa seorang pelompat dibenarkan melewatkan kesempatan melompat ke 2 dan ke 3 pada ketinggian tertentu (sesudah gagal sekali atau kedua kali) dan masih boleh melompat pada ketinggian berikutnya.
7.      Setiap pengukuran bagi suatu ketinggian baru harus dilakukan sebelum para pelompat mencoba melompatinya. Dalam hal ada kasus pemecahan rekor juri lompat harus memeriksa ukuran ketinggian yang sebenarnya sesudan dengan berhasil dilewati / dilompati seorang peserta.
Catatan : jika harus mengenali betul letak bilah lompat yang bagian bawah dan bagian depan dalam kedudukan yang benar, dan dipasang lagi sehabis jatuh harus dipasang seperti sediakala. Tidak setiap kali merobah yang besar kemungkinannya tingginya bilah lompat berbeda pula.
8.      Sekalipun seluruh peserta sudah jatuh/ gugur seorang pelompat masih berhak melompat sampai dia kehilangan haknya untuk meneruskan berlomba dalam hal ini ketinggian mana bilah lompat dinaikan harus ditentukan sesudah berkonsultasi dengan peserta bagaimana kehendaknya.

Lompat Tinggi ( HIGH JUMP)

Lompat Tinggi ( HIGH JUMP)
A.  Karakteristik Umum
                Tujuan lompat tinggi adalah si pelompat berusaha untuk menaikan pusat masa tubuhnya (center of gravity) setinggi mungkin dan berusaha untuk melewati mistar lompat tinggi agar tidak jatuh. Bila dilihat dari peraturan lompat tinggi, yaitu si pelompat harus melakukan tolakan dengan satu kaki, dan cara melewati mistar tergantung individu pelompat. Hal ini biasa dilihat dari sejarah lompat tinggi, bahwa dulu lompat tinggi mempunyai peraturan bahwa pusat masa tubuh tidak boleh lebih tinggi dari kepala. Sehingga timbul gaya gunting (scissors). Dengan perkembangan tehnik maka peraturan tersebut berubah hanya menekankan pada tumpuan saja, yaitu si pelompat tinggi harus menolak dengan satu kaki, sehingga timbul macam-macam gaya dalam lompat tinggi, yaitu gaya guling sisi, guling perut dan gaya terahir gaya fosbury flop, yang dikenal dengan gaya flop.
            Pelaksanaan lompat tinggi di tentukan oleh sejumlah parameter, dan ini semuanya berkaitan dengan kemampuan biomotorik. Adapun biomotorik yang terpenting adalah:
                        Kekuatan lompat         +          kecepatan        +          rasa irama
            koordinasi
           

Hasil lompatan ditentukan oleh empat tahapan gerak dimana keempat tahapan tadi saling berkaitan atau tidak dapat dipisahkan, yaitu awalan, tumpuan, melayang, dan mendarat.
Permulaan sebelum pelompat mulai melakukan lari awalan. Oleh karena itu, titik awalan harus tepat dan tetap, agar jumlah langkah, irama, dan kecepatannya dalam setiap kali lompatan selalu tetap. Mengenai besarnya sudut awalan tergantung dari masing-masing gaya. Misalnya gaya scots sekitar 30 - 35 derajat dan gaya straddle sekitar 40 - 45 derajat setara gaya flop sekitar 70 – 85 derajat walaupun pada langkah terahair mengecil sekitar 35 derajat.

Arah awalan tergantung dari kaki tumpu. Secara teknis kaki kiri atau kaki kanan yang dipakai untuk bertumpu akan menentukan dari arah mana pelompat harus mengambil awalan. Ini pun tergantung dari gaya yang dipakai.
            Langkah kaki dari pelan semakin dipercepat, dilakukan secara wajar dan lancar (jangan drible). Kecepatan lari pada ahir awalan tidak perlu dilakukan secara maksimal agar mendapatkan tolakan secara maksimal.
2.Tumpuan (take off)
            Tumpuan dilakukan dengan kaki yang terkuat. Saat bertumpu harus tepat pada titik tumpu. Titik tumpu adalah tepat berpijaknnya kaki tumpu pada saat melakukan lompatan. Untuk memperoleh titik tumpu yang tepat harus dicari dengan cara mencoba berulang – ulang sejak dari menentukan titik awalan, sudut awalan, irama serta banyaknya langkah. Titik awalan dikatakan tepat apa bila saat badan melayang di udara titik ketinggian maksimal benar-benar tepat diatas dan ditengah-tengah mistar. Pada saat menumpu dilakukan secara eksplosive dan menapak dengan tumit terlebih dahulu dan berahir pada ujung jari kaki sehingga terciptannya pelurusan pada ujung kaki sampai kebadan yang disebut dengan full extension. Pada saat ini posisi lengan dapat diayunkan serentak.
3.Melayang
            Gerakan melayang di udara terjadi pada saat kaki tumpu lepas dari tanah.  Sikap badan dan gerakan kaki melayang melewati mistar tergantung dari masing-masing gaya. Tiga prinsip yang perlu diperhatikan pada saat melayang pertama, saat melewati mistar kedudukan titik berat badan sebaiknya sedekat mungkin dengan mistar. Dalam kinesiology dikatakan bahwa titik berat badan manusia terletak di dataran depan tulang sacrum (pinggul) bagian atas atau sekitar dibagian belakang pusar. Kedua, titik ketinggian lambung maksimal harus tepat diatas dan di tengah-tengah mistar. Ketiga, dilakukan dengan tenaga sedikit mungkin dan sadar, agar dapat menghindari gerakan – gerakan yang tidak perlu.
4.pendaratan
            Pendaratan merupakan proses terahir dari proses gerakan beruntun suatu lompatan. Cara melakukan dan sikap badan saat mendarat dan tergantung dari masing masing gaya. Ada dua prinsip yang perlu diperhatikan, pertama dilakukan dengan sadar, kedua pendaratan dilakukan dengan posisi badan harus sedemikian rupa sehingga tidak mengakibatkan rasa sakit atau cidera.
B. Macam-macam gaya lompat tinggi
            Lompat tinggi dari segi teknik terus berkembang sejak dahulu sampai sekarang. Pada uraian berikut ini akan dibicarakan secara kronologis timbulnya gaya-gaya dalam lompat tinggi.
1. Lompat tinggi gaya scots
            Gaya scots merupakan gaya yang paling tua usiannya, maka sering disebut gaya ortodox. Bagi kita sering disebut duduk, karena posisi badan saat diatas mistar dalam posisi duduk. Sejak nomor lompat tinggi dilombakan, gaya scots inilah yang selalu dipakai oleh para peserta. Lebih-lebih pada saat itu (tahun 1934) berlaku suatu aturan perlombaan, bahwa dalam perlombaan lompat tinggi, pada saat melewati mistar posisi kepala tidak boleh lebih dari pinggul. Oleh karena itu gaya scots ini bertahan cukup lama.
1.1  Awalan
Awalan dari samping kanan atau kiri tergantung dari kaki apa yang dipakai untuk bertumpu. Apabila bertumpu pada kaki kiri awalan dari samping kanan dan apa bila bertumpu pada kaki kanan arah awalan dari samping kiri. Sudut awalan relatif kecil sekitar 30-35 derajat.
1.2  Tumpuan
Bertumpu dengan kaki yang terjauh dengan mistar, kaki ayun diayunkan lurus kedepan atas untuk melewati mistar.
1.3  Melayang
Saat melewati mistar sikap badan tegak atau sedikit condong kedepan. Setelah kaki ayun bergerak turun (sudah melewati mistar) kaki tumpu lurus di ayunkan kedepan untuk melewati mistar. Pada saat itulah seolah-olah si pelompat duduk telunjur diatas mistar diteruskan dengan kedua kaki saling menyilang dengan pertama kali diturunkan kaki ayun. Gaya inilah disebut gaya gunting asli.




1.4  Mendarat
Mendarat dilakukan dengan kaki ayun terlebih dahulu. Secara teknis gaya ini kurang efisien karena disamping gerakannya tampak dan terasa kaku, cara melompat seperti ini kurang menguntungkan, karena posisi badan dimistar terlalu jauh.

         



Gambar 1
Gaya scots pada saat diatas mistar
2. Tahap-tahap pembelajaran lompat tinggi gaya scots
            Pembelajaran lompat tinggi gay ascots terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a.       Tahap bermain (games)
b.      Tahap tehnik dasar (basic of technique)
a.  Tahap bermain (games)
 pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya scots secara tidak langsung dan cara lompat tinggi gaya scots yang benar ditinjau secara anatomis memperbaiki sikap lompat tinggi serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lompat tinggi gay ascots adalah meningkatkan konsentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, percepatan gerak siswa, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan rasa keberanian. Beberapa bentuk materi yang dapat di berikan seperti pada gambar dibawah ini:  


           




gambar 2.
Latihan bermain loncat dengan rintang kardus atau boks




                                                                                                                                         
Gambar 3.
Latihan bermain lompat menolak dan mendarat dengan kaki yang berbeda





Gambar 4.
Latihan lompat sambil melompati kardus dan terahir melewati mistar karet.
   b. Tahap tehnik dasar (basic of technique)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan gerak lompat tinggi gaya scots dengan sisitematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut:
b.1 Awalan satu langkah
Tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan, merasakan awalan satu langkah serta menolak dan mendarat dengan kaki yang berbeda. Pada tahap ini harus diperhatikan adalah pada hitungan satu kaki kiri maju kedepan, hitungan dua tarik badan condong kebelakang, dan hitungan ketiga ayunkan kaki kanan lurus ke atas dan mendarat dengan kaki kanan/ayun terlebih dahulu serta diikuti kaki kiri/tumpu.
 








Gambar 5
Latihan awalan satu langkah
                b.2.Awalan 3 dan 5 langkah jalan
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga dan lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terahir badan dicondongkan ke belakang. Pada tahap ini yang harus menjadi perhatian guru adalah tumpuan dan ayunan harus aktif untuk mendapatkan tinggi yang optimal.
 








Gambar 6
Latihan dengan awalan 3 dan 5 langkah jalan
b.3. Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahap ini bertujuan untuk merasakan awalan dengan lari pelan0pelan dan pada langhah terahir segera mengayunkan kaki ayun aktif keatas untuk mendapatkan ketinggian yang optimal. Pada tahap ini perhatian guru adalah siswa pada saat berlari jangan sampai drible dan sisiwa harus menolak dan mengayunkan kaki ayun kuat dan aktif.
 







Gambar 7
Latihan awalan 5 dan 7 langkah dengan jogging
b.4. Urutan gerak secara keseluruhan
tahap ini bertujuan untuk merasakan dan merangkai tahap-tahap pembelajaran tahap 1 s.d 3 dengan awalan yang sebenarnya yaitu 9 atau 11 langkah. Pada tahap ini yang menjadi titik perhatian guru adalah dari awalan, tumpuan harus kuat dan diikuti ayunan kaki ayun harus aktif. Dan mendarat dengan kaki ayun terlebih dahulu.
 







Gambar 8
Urutan gerak lompat tinggi gaya scots 
3. gaya guling sisi (western roll)
Gaya guling sisi atau westn roll diciptakan oleh g.horin (Amerika) tahun 1912. Gaya ini tidak dapat berkembang, karena terbentur adanya peraturan perlombaan saat itu. Gaya guling sisi pada saat melewati mistar posisi kepala cenderung lebih rendah dari pinggul, hal ini tidak sah dan disfikualifikasi . oleh sebab itu, gaya ini tidak pernah dipakai di perlombaan. Semua pelompat terpaksa harus memakai gaya gaya sebelumnya. Namun demi peningkatan prestasi, pada tahun 1934 peraturan tersebut dicabut dan berlakulah peraturan baru, yaitu pada saat melewati mistar posisi kepala boleh lebih rendah dari pinggang. Prestasi yang pernah dicapai dengan gay guling sisi adalah 2.03 m atas nama jhnson dari amerika. Mulai saat itulah gaya guling sisi tersebar keberbagai Negara termasuk Indonesia. Analisa teknik gaya guling sisi sebagai berikut:
3.1 Awalan
Arah awalan dari samping / sorong sekitar 35-40 derajat. Bila bertumpu dengan kaki kanan maka awalan dari serong kanan begitu sebaliknya bila berumpu dengan kaki kiri maka awalan serong kiri.
3.2 Tumpuan
Bertumpu dengan kaki yang terdekat dengan mistar (kaki dalam) kaki ayun kedepan menyilang mistar.
3.3 Melayang
Diatas mistar sikap badan miring dan sejajar dengan mistar saat itu pula kepala segera diturunkan, sehingga posisi kepala lebih rendah dari pinggul. Terus berguling meluncur kebawah.
3.4 mendarat
Mendarat dengan salah satu tangan dan kaki tumpu hamper bersamaan, atau dengan kedua tangan lebih dahulu terus berguling menjauhi mistar. Bagi pemula mendarat dengan kaki tumpu terlebih dahulu.
4. Tahap-tahap pembelajaran lompat tinggi gaya guling sisi ( westrn roll )
Pembelajaran lompat tinggi gaya guling sisi terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a.       Tahap bermain (games)
b.      Tahap tehnik dasar (basic technic)

a.      Tahap bermain (games)
pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya guling sisi secara tidak langsung dan cara lompat tinggi gaya guling sisi yang benar ditinjau secara anatomis memperbaiki sikap lompat tinggi serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lompat tinggi gaya guling sisi adalah meningkatkan konsentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, percepatan gerak siswa, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan rasa keberanian. Beberapa bentuk materi yang dapat di berikan seperti pada gambar dibawah ini: 
 







Gambar 9
Latihan lompat sambil berputar bertumpu dan mendarat dengan kaki yang sama
 






                                                                                                              

Gambar 10
Latihan melompat menolak dan mendarat dengan kaki yang sama
b. Tahap tehnik dasar (basic of technique)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan gerak lompat tinggi gaya guling sisi dengan sisitematis. Adapun tahap-tahapnya sebagai berikut:
b.1. awalan satu langkah
tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan, merasakan awalan satu langkah serta bertolak dan mendarat dengan kaki yang sama sambil berputar menghadap ke awalan semula. Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah pada hitungan satu langkah kaki ke kiri ke depan, hitungan dua tarik badan condong ke belakang, dan hitungan ketiga ayunkan kaki kanan lurus ke atas sambil memutar badan kearah awalan/sejajar dengan mistar dan mendarat dengan kaki kiri/ tumpu diikuti kedua tangan mendarat ke tanah.
 









Gambar 11
Latihan menumpu dan mendarat dengan kaki yang sama
b.2. Awalan 3 dan 5 langkah jalan
tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga dan lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terahir badan dicondongkan kebelakang. Pada tahap ini yang harus menjadi perhatian guru adalah tumpuan dan ayunan harus aktif sambil memutar pinggul menghadap kea rah awalan / sejajar dengan mistar untuk mendapatkan ketinggian yang optimal.
 








Gambar 12
Lompat tinggi gaya guling sisi dengan awalan 3 s.d 5 langkah
b.3. Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan dari lari pelan pelan dan pada langkah terahir segera mengayunkan kaki ayun aktif keatas untuk mendapatkan ketinggian yang optimal. Pada tahap ini perhatian guru adalah siswa pada saat berlari jangan sampai drible dan siswa harus menolak dan mengayunkan kaki ayun kuat dan aktif. Serta pada saat melayang putar badan / sejajar dengan mistar dan segera menarik kaki tumpu untuk segera mendarat.
 








Gambar 13
Pola saat di atas mistar dan saat mendarat.
b.4. Urutan gerak secara keseluruhan
Tujuan ini bertujuan untuk merasakan dan merangkai tahap-tahap pembelajaran tahap 1 s.d 3 dengan awalan yang sebenarnya yaitu 9 atau 11 langkah. Pada tahap ini yang menjadi titik perhatian pengamatan guru adalah dari awalan tumpuan harus kuat dan di ikuti ayunan kaki ayun harus aktif, saat di atas mistar, dan mendarat dengan kaki tumpu terlebih dahulu diikuti kedua tangan.
 








Gambar 14
Gerakan secara keseluruhan lompat tinggi gaya guling sisi
5. Gaya guling perut
Gaya guling perut dikenal dengan gaya straddle mulai dikenal pada tahun 1930, yaitu sejak Jim Stewart (Amerika) memakai gaya ini pada suatu perlombaan. Namun di berbagai Negara gaya ini belum banyak di akui oleh beberapa Negara seperti gaya guling sisi, karena saat melewati mistar posisi kepala lebih rendah dari pada pinggul, tetapi setelah peraturan itu di cabut tahun 1934, maka mulai saat itu pula gaya sraddle dengan pesat tersebar ke berbagai Negara, untuk bersaing dengan gaya guling sisi. Analisa gerakan gaya straddle sebagai berikut :
5.1 awalan.
Arah dan sudut awalan hampir sama dengan gaya guling sisi. Bila bertumpu dengan kaki kanan dan sebaliknya, bila bertumpu dengan kaki kiri, awalan dari samping kiri / serong kiri
5.2 Tumpuan
Bertumpu dengan kaki terdekat dengan mistar (kaki dalam) kaki ayun di ayunkan kedepan atas.
5.3. melayang
Saat di atas mistar badan tidur telungkup dan sejajar dengan mistar, kedua kaki kangkang (sraddle) kaki ayun, badan bagian atas (kepala) dan lengan yang sepihak dengan kaki ayun turun terlebih dahulu. (kepala rendah dari pinggul terus berguling kekanan meluncur ke bawah. Sedangkan kaki tumpu yang saat itu belum melewati mistar dan masih keadaan tertekuk pada lutut dapat digerakkan dengan dua cara yaitu: a) diluruskan atau dikedangkan ke belakang atas, b) dalam sikap lutut masih ditekuk, paha ditarik atau dibuka menjauhi mistar, sehingga badan berputar ke kanan dan menghadap ke atas saat meluncur turun. Dengan cara ini pendaratan di lakukan dengan punggung.
5.4. Mendarat
Gaya guling perut (straddle) pendaratan dapat dilakukan dengan dua macam tergantung dari alas pendaratan. Apabila pendaratan dengan busa maka pendaratan cocok dengan bentuk (b) tetapi jika tempat pendaratannya pasir, maka sesuai dengan (a) yaitu mendarat dengan kaki ayun terlebih dahulu.
6. tahap-tahap pembelajaran lompat tinggi gaya guling perut (sraddle)
Pembelajaran lompat tinggi gaya perut terdiri dari beberapa macam tahapan yaitu:
a.       Tahap bermain (games)
b.      Tahap tehnik dasar (basic of technic)
a.      Tahap bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya guling perut yang benar di tinjau secara anatomis, memperbaiki sikap lompat tinggi gaya guling perut secara tidak langsung, dan lompat tinggi gaya guling perut serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan adalah meningkatkan kosentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, koordinasi, dan percepatan gerak sisiwa, serta meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan rasa keberanian. Beberapa bentuk materi yang dapat diberikan seperti pada gambar dibawah ini.

 










Gambar 15
Latihan lompat sambil berputar bertumpu dan mendarat dengan kaki yang berbeda.

 










Gambar 16
Latihan lompat menolak dan mendarat dengan kaki yang berbeda.

 










Gambar 17
Latihan menumpu dan mendarat dengan kaki yang berbeda.

b.      Tahap tehnik dasar (Basic of tecnicque)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan gerak lompat tinggi gaya guling perut dengan sistematis. Adapun tahap-tahapanya sebagai berikut:


b.1. awalan satu langkah
Tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan, merasakan awalan satu langkah serta bertolak dan mendarat dengan kaki yang sama sambil berputar menghadap ke awalan semula. Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah pada hitungan satu langkah kaki ke kiri ke depan, hitungan dua tarik badan condong ke belakang, dan hitungan ketiga ayunkan kaki kanan lurus ke atas sambil memutar badan kearah awalan/sejajar
dengan mistar dan mendarat dengan kaki kiri/ tumpu diikuti kedua tangan mendarat ke tanah.
 







Gambar 18
Latihan menumpu dan mendarat dengan kaki yang berbeda
b.2. Awalan 3 dan 5 langkah jalan
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga dan lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terahir badan dicondongkan kebelakang. Pada tahap ini yang harus menjadi perhatian guru adalah tumpuan dan ayunan harus aktif sambil memutar pinggul menghadap kea rah awalan / sejajar dengan mistar untuk mendapatkan ketinggian yang optimal.






 








Gambar 19
Posisi saat langkah terahir dan ayunan kaki ayun aktif (full extension)
b.3. Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan dari lari pelan pelan dan pada langkah terahir segera mengayunkan kaki ayun aktif keatas untuk mendapatkan ketinggian yang optimal. Pada tahap ini perhatian guru adalah siswa pada saat berlari jangan sampai drible dan siswa harus menolak dan mengayunkan kaki ayun kuat dan aktif. Serta pada saat melayang putar badan / sejajar dengan mistar dan segera meluruskan kaki tumpu dan segera kaki ayun mendarat dipasir posisi saat menolak dan melayang diatas mistar.

Pola saat di atas mistar dan saat mendarat.
b.4. Urutan gerak secara keseluruhan
Tujuan ini bertujuan untuk merasakan dan merangkai tahap-tahap pembelajaran tahap 1 s.d 3 dengan awalan yang sebenarnya yaitu 9 atau 11 langkah. Pada tahap ini yang menjadi titik perhatian pengamatan guru adalah dari awalan tumpuan harus kuat dan di ikuti ayunan kaki ayun harus aktif, saat di atas mistar, dan mendarat dengan kaki tumpu terlebih dahulu diikuti kedua tangan.






 








Gambar 21
Gerakan secara keseluruhan lompat tinggi gaya guling perut (straddle)

7. lompat tinggi gaya flop
Sebelumnya pernah pelatih atau para guru dan atlit menganggap bahwa gaya guling perut merupakn gaya lompat tinggi yang terahir ternyata dugaan tersebut salah, karena pada waktu dilaksanakannya olimpiade di mexiko tahun 1968 seorang atlit lompat tinggi asal amerika serikat bernama Dick Ricard Fosbury Flop berhasil menjuarai lompat tinggi dengan suatu gaya baru yaitu gaya flop. Gaya ini dikatakan unik karena pada saat melewati mistar posisi badan dalam keadaan terlentang dan mendarat pada bagian punggung dahulu.
Lompat gaya flop bila dilihat dari gerakan, dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
7.1. lari awalan
Lari awalan gaya flop terdiri dari 8 sampai 12 langkah (menumpu pada kaki kanan) mengangkat progresif dengan kecepatan yang mengangkat. Jalur awalan haruslah lurus kemudian melengkung (kurva) dan tiga langkah terahir haruslah bertambah (20-30 derajat) dan kecondongan ke depan harus menjadi kecondongan ke belakang secukupnya pada saat langkah ke dua sebelum ahir. Keadaan ini akan menurunkan titik pusat masa tubuh si pelompat dan memperpanjang jalur lari percepatannya, sejak si pelompat lebih condong ke dalam kurva, titik pusat masa tubuh semakin bertambah merendah, derajat penurunan ini di tentukan oleh radius kurfa lari awalan dan kecepatan lari awalan, semakin kecil radius lari kurfa awalan, semakin si pelompat condong ke dalam dan semakin menurunkan titik pusat masa tubuh itu.
Pada langkah terahir, setelah kaki tumpu di hentakkan, kecondongan badan kesamping adalah dinaikan, jadi badan menjadi tegak lurus, yang pada gilirannya mengangkat titik pusat masa tubuh dan menciptakan suatu momentum sudut yang menyambung gerak putaran yang perlu dalam tahap gerakan melayang.
 











            Gambar 22                                                                     gamabar 23
Penurunan titik pusat tubuh                                            kenaikan titik pusat tubuh
7.2.menumpu
Pada saat menolak badan agak condong ke belakang sedikit. Kaki tumpu harus diinjakkan seluruh telapak kaki dalam arah lari sepanjang jalur kurfa lari awalan kira kira 1 m dari mistar lompat. Kaki harus kuat dan aktif menumpu pada saat menumpu, pinggul bergerak ke depan dan tubuh dibawa dekat lurus. Ini berarti setelah tahap amortisasi, yang hanya punya efek mengerem sedikit, kaki ayun di tekuk dapat di bawa ke depan, dengan cepat dan kontak dengan tanah dapat dengan singkat. Perpanjangan tumpuan adalah di tandai dengan suatu badan tegak lurus dengan kaki tumpu yang di luruskan (full extension) kaki ayun di angkat dan ditekuk, sedangkan ke duatangan di angkat.








Gambar 24
Posisi tungkai pada saat menumpu

7.3. Melayang
Setelah menumpu tahap berikutnya adalah tahap melayang, pada tahap ini si pelompat bergerak ke depan dan ke atas. Poros / axis bahu pinggang harus berputar ke arah mistar, mengahasilkan gerak putaran mengitari semua tiga poros / axis tubuh, yaitu:
Memutar axis ke dalam (horizontal) dengan mengangkat badan dengan kecondongan ke dalam menuju suatu posisi tegak lurus memutari axis panjang (vertikal) dengan penarikan cepat kaki bebas dalam arah lari di sepanjang jalur kurva memutari axis lebar (melintang) dengan mengangkat lengan, bahu kanan dan kepala pada leher.
 









Gambar 25
Posisi pelompat saat menumpu, melayang dan mendarat
7.4. Mendarat
Ketika mendarat lengan si pelompat harus di buka lebar dan si pelompat harus mendarat dalam posisi “ L “ pada seluruh punggungnya untukmencegah mengguling yang menyebabkan cidera, sendi lutut harus di pertahankan tetap lurus.






 










Gambar 26
Posisi pelompat saat mendarat


Tahap – tahap pembelajaran lompat tinggi gaya flop
Pembelajaran lompat tinggi gaya flop terdiri beberapa cara yaitu:
a.       Tahap bermain (games)
b.      Tahap tehnik dasar (basic of technic)
a.      Tahap bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya guling perut yang benar di tinjau secara anatomis, memperbaiki sikap lompat tinggi gaya guling perut secara tidak langsung, dan lompat tinggi gaya guling perut serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan adalah meningkatkan kosentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, koordinasi, dan percepatan gerak sisiwa, serta meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan rasa keberanian. Beberapa bentuk materi yang dapat diberikan seperti pada gambar dibawah ini.









 










Gambar 27
Berbagai vareasi ketrampilan mendarat bermain lompat tinggi

 











Gambar 28
Berbagai vareasi ketrampilan mendarat dengan mistar dan tanpa mistar


B.     Tahap tehnik dasar (Basic of tecnicque)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan gerak lompat tinggi gaya guling perut dengan sistematis. Adapun tahap-tahapanya sebagai berikut:
B.1. Berlari melengkung
Tahap ini bertujuan untuk merasakan kecondongan ke dalam dan irama awalan. Pada tahap ini yang harus di lakukan siswa adalah berlarilah mengikuti angka delapan, cepat tetapi terkontrol, tambahkan kecepatan bila memasuki tiap belokan, pembelajaran ini dapat difareasikan dengan mengangkat lutut tinggi dengan frekuensi cepat.


 







Gambar 29
Formasi lapangan yang dilakukan dengan berlari
b.2. Berlari di tikungan dengan bertolak/bertumpu
tahap ini bertujuan untuk belajar melompat vertical dengan awalan / awalan melengkung. Pada tahap ini buatlah tikungan dan titik awalan gunakan awalan 4 – 6 langakah, tingkatkan frekuensi langkah dalam langkah terahir serta gunakan sasaran yang berbeda-beda. Gunakan vareasi melompat dengan lari lutut tinggi atau berjingat.






                                                            Gambar 30
                Bentuk lapangan dan formasi yang dipakai untuk belajar menolak
b.3. Lompat gaya gunting (scots)
tahap ini bertujuan untuk memperbaiki tolakan / menumpu vertikal. Pada tahap ini yang harus diperhatikan gunakan ancang – ancang lurus dan melengkung, hentakan kaki tumpu segaris dengan awalan, serta naikan ketinggian mistar terus menerus, yang harus di perhatikan saat ini adalah mendarat dalam posisi berdiri.



 








Gambar 31
Latihan lompat gaya gunting / scots
b.4. Gaya flop berdiri
tahap ini bertujuan untuk memperbaiki cara melewati mistar. Pada tahap ini yang harus diperhatikan adalah bertolak dari tanah (1) dari sebuah kotak, gunakan tinggi pendaratan yang berbeda beda, pada saat melewati mistar dan mendarat lutut dibuka, dan gunakan tiang tegak dengan tali atau sebuah mistar. (2,3)






Gambar 32
Latihan lompat gaya flop dengan berdiri (standing flop)
b.5. Gaya lompat tinggi gaya flop dengan awalan lutut tinggi
tahap ini bertujuan untuk memperbaiki irama dari langkah-langkah terahir. Pada tahap ini yang harusdiperhatikan adalah beri tanda sebuah lengkungan dari titik awalan lutut tinggi dengan 3,5 dan 7 langkah sertagunakan frekuensi langkah tinggi dan jangan menurunkan titik berat badan dalam masa persiapan menolak.


 






Gambar 33
Latihan lompat dengan awalan tiga langkah
b.6. Urutan gerak keseluruhan
tahap ini bertujuan untuk melatih dan mempelajari gerakan keseluruhan dengan meningkatkan kecepatan awalan. Pada tahap ini yang harus diperhatiakn adalah buatlah tanda suatu lengkungan dan titik awalan, lakukan awlan dengan ancang-ancang diperpendek 4-6 langkah, dan tingkatkan panjang ancang-ancang dan kecepatan terus menerus.

DASAR DASAR MELOMPAT
LOMPAT JAUH - JANGKIT - TINGGI - TINGGI GALAH
            Grup lompat dengan empat event: lompat jauh, jangkit, tinggi, tinggi galah meng-test kemampuan para atlit untuk melemparkan dirinya melalui udara, untuk mampu terbang melayang.
            Pada lompat jauh dan lompat jangkit tujuannya adalah untuk menjangkau suatu jarak horisontal maximal dengan sekali atau tiga kali lompatan. Pada lompat tinggi tujuannya adalah untuk melampaui mistar lompat yang dipasang pada suatu ketinggian. Sedangkan pada lompat tinggi galah tujuannya jelas untuk melampaui mistar lompat dengan bantuan sebuah galah. Sebagai seorang coach / pelatih lompat anda akan menemukan bahwa semua empat event itu memiliki gerakan dasar / fondamental yang umum. Dengan mengerti akan gerakan dasar ini akan menyederhanakan kerja pelatih pemula, memberikan rasa percaya diri untuk memperkenalkan event-event ini.
            Masing-masing empat macam lompat ini memiliki tahap-tahapan sebagai berikut:
·         Ancang – ancang
·         Bertolak
·         Melayang
·         Mendarat
Catatan : dalam penjelasan berikut ini dan pada tahapan mengerjakan lompat, instruksinya ditentukan untuk menggunakan kaki kiri untuk bertolak.
            Fase yang paling kritis di tanah adalah : ancang – ancang, yang berisikan percepatan mencapai kecepatan optimum, dan saat bertolak, yang terdiri dari langkah ahir untuk lepas dari tanah, tahapan-tahapan ini besar pengaruhnya dalam menentukan gerakan dua tahap terahir : apa yang terjadi di udara, saat melayang dan waktu mendarat.
            Gerakan ancang-ancang ini dipaksa oleh garis salah pada event lompat jauh dan lompat jangkit, atau titik tempat bertolak yang lokasinya ditentukan oleh letak mistar lompat, lompat tinggi, atau kotak lompat untuk tinggi galah.
            Gerak bertolak adalah mirip untuk semua event lompat, termasuk bertolak ke dua dan ketiga pada lompat jangkit.
LOMPAT -  TINGGI
TUJUAN / SASARAN
Meng-identifisir posisi badan optimal pada saat bertolak. Lompatan gaya gunting dengan ancang ancang menurut garis lengkung apa bila cocok untuk menghemat tempat mendarat yang tersedia, lompatan gaya flop fosbury ancang-ancangnya cukup singkat/pendek.
PERMAINAN & LATIHAN
Seperti halnya lompat jauh & jangkit, tetapi dengan menekankan penggunaan rintangan yang lebih tinggi untuk dilompati. Dalam semua aktifitas ini dan cara mengajarnya yang diikuti para atlit harus memikirkan pada saat “bertolak” harus dengan sikap “badan tegak dan kepala tnggi”
TAHAP – TAHAP MENGAJARNYA
1 ) gaya gunting
·         Bertolak dari rumput di samping bak-lompat melampaui mistar rendah untuk mendarat di pasir.
·         Melakukan 3 – 5 langkah ancang – ancang untuk bertolak kemudian melakukan gerakan kaki gaya gunting untuk mendarat dengan kaki yang lain. Mencoba bertolak dengan kaki kiri dan kaki kanan dan merasakan kaki yang mana terasa lebih kuat.
·         Gunakan 6 – 8 buah kerucut atau benda lain untuk menandai garis lurus atlit berlari di dalamnya.
2) lari lengkung, atur rintangan seperti  pada gambar. Atlet berlari kencang tetapi terkontrol melengkung ke dalam dan ke luar.
3) lompat tinggi gaya gunting dengan ancang – ancang lengkung.
Seperti latihan nomor 1 tetapi gantilah kerucut 6-8 buah untuk membuat 5 langkah lari ancang ancang yang lengkung.
Catatan : bila tempat pendaratan yang tersedia cocok, latihan dapat diteruskan ke gaya lompat fosbury flop.
4) melompat gaya gunting untuk mendarat dengan duduk.
·         Seperti latihan nomor 3, tetapi mendarat dengan duduk, badan tegak dengan kaki jadi satu dan paralel dengan mistar.
·         Latihan diulangi, tetapi mendarat duduk dengan kaki lebih dekat dengan mistar dan kaki membentuk 45 derajat kepada mistar.
·         Latihan diulangi, tetapi mendarat dengan duduk dan kaki dekat dengan mistar dan kaki berbantuk sudut 90 derajat terhadap mistar.
5) Lompat tinggi (dari) berdiri
·         Berdiri dengan kaki terpisah selebar bahu, punggung menghadap mistar dan melangkah 2 – 3 sepanjang kaki dan mistar.
·         Mulailah dengan mistar setinggi pinggang (rendah sedikit)
·         Badan tetap tegak dan kaki di bengkokkan dan gunakan kaki untuk melompat tegak / vertikal ke belakang melewati mistar ( dijelaskan pada buku pelatihan dasar halaman 64, dril belajar 4)
6) melompat gaya fosbury flop dengan ancang ancang pendek.

·         Seperti latihan nomor 4, tetapi menggunakan 5-7 langkah ancang-ancang dan setelah bertolak menggunakan punggung untuk melewati mistar seperti latihan nomor 5 diatas, melompat tinggi dari sikap berdiri diam.