Lompat
Tinggi ( HIGH JUMP)
A. Karakteristik Umum
Tujuan lompat tinggi
adalah si pelompat berusaha untuk menaikan pusat masa tubuhnya (center of gravity) setinggi mungkin dan
berusaha untuk melewati mistar lompat tinggi agar tidak jatuh. Bila dilihat
dari peraturan lompat tinggi, yaitu si pelompat harus melakukan tolakan dengan
satu kaki, dan cara melewati mistar tergantung individu pelompat. Hal ini biasa
dilihat dari sejarah lompat tinggi, bahwa dulu lompat tinggi mempunyai
peraturan bahwa pusat masa tubuh tidak boleh lebih tinggi dari kepala. Sehingga
timbul gaya gunting (scissors).
Dengan perkembangan tehnik maka peraturan tersebut berubah hanya menekankan
pada tumpuan saja, yaitu si pelompat tinggi harus menolak dengan satu kaki,
sehingga timbul macam-macam gaya dalam lompat tinggi, yaitu gaya guling sisi,
guling perut dan gaya terahir gaya fosbury
flop, yang dikenal dengan gaya flop.
Pelaksanaan lompat tinggi di
tentukan oleh sejumlah parameter, dan ini semuanya berkaitan dengan kemampuan
biomotorik. Adapun biomotorik yang terpenting adalah:
Kekuatan
lompat + kecepatan + rasa irama
koordinasi
Hasil
lompatan ditentukan oleh empat tahapan gerak dimana keempat tahapan tadi saling
berkaitan atau tidak dapat dipisahkan, yaitu awalan, tumpuan, melayang, dan
mendarat.
Permulaan
sebelum pelompat mulai melakukan lari awalan. Oleh karena itu, titik awalan
harus tepat dan tetap, agar jumlah langkah, irama, dan kecepatannya dalam
setiap kali lompatan selalu tetap. Mengenai besarnya sudut awalan tergantung
dari masing-masing gaya. Misalnya gaya scots sekitar 30 - 35 derajat dan gaya straddle
sekitar 40 - 45 derajat setara gaya flop sekitar 70 – 85 derajat walaupun pada
langkah terahair mengecil sekitar 35 derajat.
Arah
awalan tergantung dari kaki tumpu. Secara teknis kaki kiri atau kaki kanan yang
dipakai untuk bertumpu akan menentukan dari arah mana pelompat harus mengambil
awalan. Ini pun tergantung dari gaya yang dipakai.
Langkah kaki dari pelan semakin
dipercepat, dilakukan secara wajar dan lancar (jangan drible). Kecepatan lari pada ahir awalan tidak perlu dilakukan
secara maksimal agar mendapatkan tolakan secara maksimal.
2.Tumpuan (take off)
Tumpuan
dilakukan dengan kaki yang terkuat. Saat bertumpu harus tepat pada titik tumpu.
Titik tumpu adalah tepat berpijaknnya kaki tumpu pada saat melakukan lompatan.
Untuk memperoleh titik tumpu yang tepat harus dicari dengan cara mencoba berulang
– ulang sejak dari menentukan titik awalan, sudut awalan, irama serta banyaknya
langkah. Titik awalan dikatakan tepat apa bila saat badan melayang di udara
titik ketinggian maksimal benar-benar tepat diatas dan ditengah-tengah mistar.
Pada saat menumpu dilakukan secara eksplosive
dan menapak dengan tumit terlebih dahulu dan berahir pada ujung jari kaki
sehingga terciptannya pelurusan pada ujung kaki sampai kebadan yang disebut
dengan full extension. Pada saat ini
posisi lengan dapat diayunkan serentak.
3.Melayang
Gerakan melayang di udara terjadi
pada saat kaki tumpu lepas dari tanah.
Sikap badan dan gerakan kaki melayang melewati mistar tergantung dari
masing-masing gaya. Tiga prinsip yang perlu diperhatikan pada saat melayang pertama, saat melewati mistar kedudukan
titik berat badan sebaiknya sedekat mungkin dengan mistar. Dalam kinesiology dikatakan bahwa titik berat
badan manusia terletak di dataran depan tulang sacrum (pinggul) bagian atas atau sekitar dibagian belakang pusar. Kedua, titik ketinggian lambung
maksimal harus tepat diatas dan di tengah-tengah mistar. Ketiga, dilakukan dengan tenaga sedikit mungkin dan sadar, agar
dapat menghindari gerakan – gerakan yang tidak perlu.
4.pendaratan
Pendaratan
merupakan proses terahir dari proses gerakan beruntun suatu lompatan. Cara
melakukan dan sikap badan saat mendarat dan tergantung dari masing masing gaya.
Ada dua prinsip yang perlu diperhatikan, pertama dilakukan dengan sadar, kedua
pendaratan dilakukan dengan posisi badan harus sedemikian rupa sehingga tidak
mengakibatkan rasa sakit atau cidera.
B. Macam-macam gaya lompat tinggi
Lompat
tinggi dari segi teknik terus berkembang sejak dahulu sampai sekarang. Pada
uraian berikut ini akan dibicarakan secara kronologis timbulnya gaya-gaya dalam
lompat tinggi.
1. Lompat tinggi gaya scots
Gaya
scots merupakan gaya yang paling tua
usiannya, maka sering disebut gaya ortodox.
Bagi kita sering disebut duduk, karena posisi badan saat diatas mistar dalam
posisi duduk. Sejak nomor lompat tinggi dilombakan, gaya scots inilah yang selalu dipakai oleh para peserta. Lebih-lebih
pada saat itu (tahun 1934) berlaku suatu aturan perlombaan, bahwa dalam
perlombaan lompat tinggi, pada saat melewati mistar posisi kepala tidak boleh
lebih dari pinggul. Oleh karena itu gaya scots
ini bertahan cukup lama.
1.1 Awalan
Awalan dari samping
kanan atau kiri tergantung dari kaki apa yang dipakai untuk bertumpu. Apabila
bertumpu pada kaki kiri awalan dari samping kanan dan apa bila bertumpu pada
kaki kanan arah awalan dari samping kiri. Sudut awalan relatif kecil sekitar
30-35 derajat.
1.2 Tumpuan
Bertumpu dengan kaki
yang terjauh dengan mistar, kaki ayun diayunkan lurus kedepan atas untuk
melewati mistar.
1.3 Melayang
Saat melewati mistar
sikap badan tegak atau sedikit condong kedepan. Setelah kaki ayun bergerak
turun (sudah melewati mistar) kaki tumpu lurus di ayunkan kedepan untuk
melewati mistar. Pada saat itulah seolah-olah si pelompat duduk telunjur diatas
mistar diteruskan dengan kedua kaki saling menyilang dengan pertama kali
diturunkan kaki ayun. Gaya inilah disebut gaya gunting asli.
1.4 Mendarat
Mendarat dilakukan
dengan kaki ayun terlebih dahulu. Secara teknis gaya ini kurang efisien karena
disamping gerakannya tampak dan terasa kaku, cara melompat seperti ini kurang
menguntungkan, karena posisi badan dimistar terlalu jauh.
Gambar
1
Gaya
scots pada saat diatas mistar
2.
Tahap-tahap pembelajaran lompat tinggi gaya scots
Pembelajaran
lompat tinggi gay ascots terdiri dari
beberapa tahapan yaitu:
a. Tahap
bermain (games)
b. Tahap
tehnik dasar (basic of technique)
a. Tahap bermain (games)
pada tahap ini
bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement
problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya scots secara tidak langsung dan cara
lompat tinggi gaya scots yang benar
ditinjau secara anatomis memperbaiki sikap lompat tinggi serta meningkatkan
motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya dapat meningkatkan
kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lompat tinggi gay ascots adalah meningkatkan
konsentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, percepatan gerak siswa,
meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan rasa keberanian. Beberapa bentuk
materi yang dapat di berikan seperti pada gambar dibawah ini:
gambar
2.
Latihan bermain loncat
dengan rintang kardus atau boks
Gambar 3.
Latihan bermain lompat
menolak dan mendarat dengan kaki yang berbeda
Gambar
4.
Latihan lompat sambil melompati kardus dan terahir
melewati mistar karet.
b. Tahap tehnik dasar (basic of technique)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan
gerak lompat tinggi gaya scots dengan sisitematis. Adapun tahap-tahapnya
sebagai berikut:
b.1
Awalan satu langkah
Tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan,
merasakan awalan satu langkah serta menolak dan mendarat dengan kaki yang
berbeda. Pada tahap ini harus diperhatikan adalah pada hitungan satu kaki kiri
maju kedepan, hitungan dua tarik badan condong kebelakang, dan hitungan ketiga
ayunkan kaki kanan lurus ke atas dan mendarat dengan kaki kanan/ayun terlebih
dahulu serta diikuti kaki kiri/tumpu.
Gambar 5
Latihan awalan satu langkah
b.2.Awalan 3 dan 5 langkah jalan
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga
dan lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terahir badan dicondongkan ke
belakang. Pada tahap ini yang harus menjadi perhatian guru adalah tumpuan dan
ayunan harus aktif untuk mendapatkan tinggi yang optimal.
Gambar 6
Latihan dengan awalan 3 dan 5 langkah
jalan
b.3. Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahap
ini bertujuan untuk merasakan awalan dengan lari pelan0pelan dan pada langhah
terahir segera mengayunkan kaki ayun aktif keatas untuk mendapatkan ketinggian
yang optimal. Pada tahap ini perhatian guru adalah siswa pada saat berlari
jangan sampai drible dan sisiwa harus menolak dan mengayunkan kaki ayun kuat
dan aktif.
Gambar 7
Latihan awalan 5 dan 7 langkah dengan jogging
b.4. Urutan gerak secara
keseluruhan
tahap
ini bertujuan untuk merasakan dan merangkai tahap-tahap pembelajaran tahap 1
s.d 3 dengan awalan yang sebenarnya yaitu 9 atau 11 langkah. Pada tahap ini
yang menjadi titik perhatian guru adalah dari awalan, tumpuan harus kuat dan
diikuti ayunan kaki ayun harus aktif. Dan mendarat dengan kaki ayun terlebih
dahulu.
Gambar
8
Urutan gerak lompat tinggi gaya scots
3. gaya guling sisi (western roll)
Gaya
guling sisi atau westn roll diciptakan oleh g.horin (Amerika) tahun 1912. Gaya
ini tidak dapat berkembang, karena terbentur adanya peraturan perlombaan saat
itu. Gaya guling sisi pada saat melewati mistar posisi kepala cenderung lebih
rendah dari pinggul, hal ini tidak sah dan disfikualifikasi . oleh sebab itu,
gaya ini tidak pernah dipakai di perlombaan. Semua pelompat terpaksa harus
memakai gaya gaya sebelumnya. Namun demi peningkatan prestasi, pada tahun 1934
peraturan tersebut dicabut dan berlakulah peraturan baru, yaitu pada saat
melewati mistar posisi kepala boleh lebih rendah dari pinggang. Prestasi yang
pernah dicapai dengan gay guling sisi adalah 2.03 m atas nama jhnson dari
amerika. Mulai saat itulah gaya guling sisi tersebar keberbagai Negara termasuk
Indonesia. Analisa teknik gaya guling sisi sebagai berikut:
3.1
Awalan
Arah
awalan dari samping / sorong sekitar 35-40 derajat. Bila bertumpu dengan kaki
kanan maka awalan dari serong kanan begitu sebaliknya bila berumpu dengan kaki
kiri maka awalan serong kiri.
3.2
Tumpuan
Bertumpu
dengan kaki yang terdekat dengan mistar (kaki dalam) kaki ayun kedepan
menyilang mistar.
3.3
Melayang
Diatas
mistar sikap badan miring dan sejajar dengan mistar saat itu pula kepala segera
diturunkan, sehingga posisi kepala lebih rendah dari pinggul. Terus berguling
meluncur kebawah.
3.4
mendarat
Mendarat
dengan salah satu tangan dan kaki tumpu hamper bersamaan, atau dengan kedua
tangan lebih dahulu terus berguling menjauhi mistar. Bagi pemula mendarat
dengan kaki tumpu terlebih dahulu.
4. Tahap-tahap pembelajaran lompat
tinggi gaya guling sisi ( westrn roll )
Pembelajaran
lompat tinggi gaya guling sisi terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a. Tahap
bermain (games)
b. Tahap
tehnik dasar (basic technic)
a.
Tahap
bermain (games)
pada
tahap ini bertujuan untuk mengenalkan masalah gerak (movement problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi
gaya guling sisi secara tidak langsung dan cara lompat tinggi gaya guling sisi yang
benar ditinjau secara anatomis memperbaiki sikap lompat tinggi serta
meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya dapat
meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan khusus dalam bermain lompat tinggi
gaya guling sisi adalah meningkatkan konsentrasi, kekuatan menolak, reaksi
bergerak, percepatan gerak siswa, meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan
rasa keberanian. Beberapa bentuk materi yang dapat di berikan seperti pada
gambar dibawah ini:
Gambar
9
Latihan lompat sambil berputar bertumpu dan mendarat
dengan kaki yang sama
Gambar 10
Latihan melompat menolak dan mendarat dengan kaki
yang sama
b. Tahap tehnik dasar
(basic
of technique)
Tahap ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan
gerak lompat tinggi gaya guling sisi dengan sisitematis. Adapun tahap-tahapnya
sebagai berikut:
b.1.
awalan satu langkah
tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan,
merasakan awalan satu langkah serta bertolak dan mendarat dengan kaki yang sama
sambil berputar menghadap ke awalan semula. Pada tahap ini yang harus
diperhatikan adalah pada hitungan satu langkah kaki ke kiri ke depan, hitungan
dua tarik badan condong ke belakang, dan hitungan ketiga ayunkan kaki kanan
lurus ke atas sambil memutar badan kearah awalan/sejajar dengan mistar dan
mendarat dengan kaki kiri/ tumpu diikuti kedua tangan mendarat ke tanah.
Gambar 11
Latihan menumpu dan mendarat dengan
kaki yang sama
b.2.
Awalan 3 dan 5 langkah jalan
tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga
dan lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terahir badan dicondongkan
kebelakang. Pada tahap ini yang harus menjadi perhatian guru adalah tumpuan dan
ayunan harus aktif sambil memutar pinggul menghadap kea rah awalan / sejajar
dengan mistar untuk mendapatkan ketinggian yang optimal.
Gambar 12
Lompat tinggi gaya guling sisi
dengan awalan 3 s.d 5 langkah
b.3.
Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan dari
lari pelan pelan dan pada langkah terahir segera mengayunkan kaki ayun aktif
keatas untuk mendapatkan ketinggian yang optimal. Pada tahap ini perhatian guru
adalah siswa pada saat berlari jangan sampai drible dan siswa harus menolak dan
mengayunkan kaki ayun kuat dan aktif. Serta pada saat melayang putar badan /
sejajar dengan mistar dan segera menarik kaki tumpu untuk segera mendarat.
Gambar 13
Pola saat di atas mistar dan saat
mendarat.
b.4. Urutan gerak secara
keseluruhan
Tujuan ini bertujuan untuk merasakan dan merangkai
tahap-tahap pembelajaran tahap 1 s.d 3 dengan awalan yang sebenarnya yaitu 9
atau 11 langkah. Pada tahap ini yang menjadi titik perhatian pengamatan guru
adalah dari awalan tumpuan harus kuat dan di ikuti ayunan kaki ayun harus aktif,
saat di atas mistar, dan mendarat dengan kaki tumpu terlebih dahulu diikuti
kedua tangan.
Gambar 14
Gerakan secara keseluruhan lompat
tinggi gaya guling sisi
5.
Gaya guling perut
Gaya guling perut dikenal dengan gaya straddle mulai dikenal pada tahun 1930,
yaitu sejak Jim Stewart (Amerika) memakai gaya ini pada suatu perlombaan. Namun
di berbagai Negara gaya ini belum banyak di akui oleh beberapa Negara seperti
gaya guling sisi, karena saat melewati mistar posisi kepala lebih rendah dari
pada pinggul, tetapi setelah peraturan itu di cabut tahun 1934, maka mulai saat
itu pula gaya sraddle dengan pesat tersebar ke berbagai Negara, untuk bersaing
dengan gaya guling sisi. Analisa gerakan gaya straddle sebagai berikut :
5.1 awalan.
Arah dan sudut awalan hampir sama dengan gaya guling
sisi. Bila bertumpu dengan kaki kanan dan sebaliknya, bila bertumpu dengan kaki
kiri, awalan dari samping kiri / serong kiri
5.2 Tumpuan
Bertumpu dengan kaki terdekat dengan mistar (kaki
dalam) kaki ayun di ayunkan kedepan atas.
5.3. melayang
Saat di atas mistar badan tidur telungkup dan
sejajar dengan mistar, kedua kaki kangkang (sraddle)
kaki ayun, badan bagian atas (kepala) dan lengan yang sepihak dengan kaki ayun
turun terlebih dahulu. (kepala rendah dari pinggul terus berguling kekanan
meluncur ke bawah. Sedangkan kaki tumpu yang saat itu belum melewati mistar dan
masih keadaan tertekuk pada lutut dapat digerakkan dengan dua cara yaitu: a)
diluruskan atau dikedangkan ke belakang atas, b) dalam sikap lutut masih
ditekuk, paha ditarik atau dibuka menjauhi mistar, sehingga badan berputar ke
kanan dan menghadap ke atas saat meluncur turun. Dengan cara ini pendaratan di
lakukan dengan punggung.
5.4. Mendarat
Gaya guling perut (straddle) pendaratan dapat dilakukan dengan dua macam tergantung
dari alas pendaratan. Apabila pendaratan dengan busa maka pendaratan cocok
dengan bentuk (b) tetapi jika tempat pendaratannya pasir, maka sesuai dengan
(a) yaitu mendarat dengan kaki ayun terlebih dahulu.
6.
tahap-tahap pembelajaran lompat tinggi gaya guling perut (sraddle)
Pembelajaran lompat tinggi gaya perut terdiri dari
beberapa macam tahapan yaitu:
a.
Tahap bermain (games)
b. Tahap
tehnik dasar (basic of technic)
a.
Tahap
bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan
untuk mengenalkan masalah gerak (movement
problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya guling
perut yang benar di tinjau secara anatomis, memperbaiki sikap lompat tinggi
gaya guling perut secara tidak langsung, dan lompat tinggi gaya guling perut
serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya
dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan adalah meningkatkan
kosentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, koordinasi, dan percepatan gerak
sisiwa, serta meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan rasa keberanian.
Beberapa bentuk materi yang dapat diberikan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 15
Latihan lompat
sambil berputar bertumpu dan mendarat dengan kaki yang berbeda.
Gambar 16
Latihan lompat
menolak dan mendarat dengan kaki yang berbeda.
Gambar 17
Latihan menumpu
dan mendarat dengan kaki yang berbeda.
b.
Tahap
tehnik dasar (Basic of tecnicque)
Tahap
ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan gerak lompat tinggi gaya guling
perut dengan sistematis. Adapun tahap-tahapanya sebagai berikut:
b.1.
awalan satu langkah
Tahapan ini bertujuan untuk memperkenalkan,
merasakan awalan satu langkah serta bertolak dan mendarat dengan kaki yang sama
sambil berputar menghadap ke awalan semula. Pada tahap ini yang harus
diperhatikan adalah pada hitungan satu langkah kaki ke kiri ke depan, hitungan
dua tarik badan condong ke belakang, dan hitungan ketiga ayunkan kaki kanan
lurus ke atas sambil memutar badan kearah awalan/sejajar
dengan mistar dan mendarat dengan kaki kiri/ tumpu
diikuti kedua tangan mendarat ke tanah.
Gambar
18
Latihan menumpu dan mendarat dengan kaki yang
berbeda
b.2.
Awalan 3 dan 5 langkah jalan
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan tiga
dan lima langkah dengan cara berjalan dan langkah terahir badan dicondongkan
kebelakang. Pada tahap ini yang harus menjadi perhatian guru adalah tumpuan dan
ayunan harus aktif sambil memutar pinggul menghadap kea rah awalan / sejajar dengan
mistar untuk mendapatkan ketinggian yang optimal.
Gambar 19
Posisi saat langkah terahir dan ayunan kaki ayun
aktif (full extension)
b.3.
Awalan 5 dan 7 langkah jogging
Tahapan ini bertujuan untuk merasakan awalan dari
lari pelan pelan dan pada langkah terahir segera mengayunkan kaki ayun aktif
keatas untuk mendapatkan ketinggian yang optimal. Pada tahap ini perhatian guru
adalah siswa pada saat berlari jangan sampai drible dan siswa harus menolak dan
mengayunkan kaki ayun kuat dan aktif. Serta pada saat melayang putar badan /
sejajar dengan mistar dan segera meluruskan kaki tumpu dan segera kaki ayun
mendarat dipasir posisi saat menolak dan melayang diatas mistar.
Pola saat di atas mistar dan saat
mendarat.
b.4. Urutan gerak secara keseluruhan
Tujuan ini bertujuan untuk merasakan dan merangkai
tahap-tahap pembelajaran tahap 1 s.d 3 dengan awalan yang sebenarnya yaitu 9
atau 11 langkah. Pada tahap ini yang menjadi titik perhatian pengamatan guru
adalah dari awalan tumpuan harus kuat dan di ikuti ayunan kaki ayun harus
aktif, saat di atas mistar, dan mendarat dengan kaki tumpu terlebih dahulu
diikuti kedua tangan.
Gambar 21
Gerakan secara keseluruhan lompat
tinggi gaya guling perut (straddle)
7.
lompat tinggi gaya flop
Sebelumnya pernah pelatih atau para guru dan atlit
menganggap bahwa gaya guling perut merupakn gaya lompat tinggi yang terahir
ternyata dugaan tersebut salah, karena pada waktu dilaksanakannya olimpiade di
mexiko tahun 1968 seorang atlit lompat tinggi asal amerika serikat bernama Dick
Ricard Fosbury Flop berhasil menjuarai lompat tinggi dengan suatu gaya baru
yaitu gaya flop. Gaya ini dikatakan unik karena pada saat melewati mistar
posisi badan dalam keadaan terlentang dan mendarat pada bagian punggung dahulu.
Lompat gaya flop
bila dilihat dari gerakan, dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu:
7.1. lari awalan
Lari awalan gaya
flop terdiri dari 8 sampai 12 langkah (menumpu pada kaki kanan) mengangkat
progresif dengan kecepatan yang mengangkat. Jalur awalan haruslah lurus
kemudian melengkung (kurva) dan tiga langkah terahir haruslah bertambah (20-30
derajat) dan kecondongan ke depan harus menjadi kecondongan ke belakang
secukupnya pada saat langkah ke dua sebelum ahir. Keadaan ini akan menurunkan
titik pusat masa tubuh si pelompat dan memperpanjang jalur lari percepatannya,
sejak si pelompat lebih condong ke dalam kurva, titik pusat masa tubuh semakin
bertambah merendah, derajat penurunan ini di tentukan oleh radius kurfa lari
awalan dan kecepatan lari awalan, semakin kecil radius lari kurfa awalan,
semakin si pelompat condong ke dalam dan semakin menurunkan titik pusat masa
tubuh itu.
Pada langkah
terahir, setelah kaki tumpu di hentakkan, kecondongan badan kesamping adalah
dinaikan, jadi badan menjadi tegak lurus, yang pada gilirannya mengangkat titik
pusat masa tubuh dan menciptakan suatu momentum sudut yang menyambung gerak
putaran yang perlu dalam tahap gerakan melayang.
Gambar 22
gamabar 23
Penurunan titik pusat tubuh
kenaikan titik pusat tubuh
7.2.menumpu
Pada
saat menolak badan agak condong ke belakang sedikit. Kaki tumpu harus
diinjakkan seluruh telapak kaki dalam arah lari sepanjang jalur kurfa lari
awalan kira kira 1 m dari mistar lompat. Kaki harus kuat dan aktif menumpu pada
saat menumpu, pinggul bergerak ke depan dan tubuh dibawa dekat lurus. Ini
berarti setelah tahap amortisasi, yang hanya punya efek mengerem sedikit, kaki
ayun di tekuk dapat di bawa ke depan, dengan cepat dan kontak dengan tanah
dapat dengan singkat. Perpanjangan tumpuan adalah di tandai dengan suatu badan
tegak lurus dengan kaki tumpu yang di luruskan (full extension) kaki ayun di angkat dan ditekuk, sedangkan ke
duatangan di angkat.
Gambar 24
Posisi tungkai pada
saat menumpu
7.3.
Melayang
Setelah menumpu tahap berikutnya adalah tahap melayang,
pada tahap ini si pelompat bergerak ke depan dan ke atas. Poros / axis bahu
pinggang harus berputar ke arah mistar, mengahasilkan gerak putaran mengitari
semua tiga poros / axis tubuh, yaitu:
Memutar axis ke dalam (horizontal) dengan mengangkat
badan dengan kecondongan ke dalam menuju suatu posisi tegak lurus memutari axis
panjang (vertikal) dengan penarikan cepat kaki bebas dalam arah lari di
sepanjang jalur kurva memutari axis lebar (melintang) dengan mengangkat lengan,
bahu kanan dan kepala pada leher.
Gambar 25
Posisi pelompat
saat menumpu, melayang dan mendarat
7.4.
Mendarat
Ketika mendarat lengan si pelompat harus di buka lebar
dan si pelompat harus mendarat dalam posisi “ L “ pada seluruh punggungnya
untukmencegah mengguling yang menyebabkan cidera, sendi lutut harus di
pertahankan tetap lurus.
Gambar 26
Posisi pelompat
saat mendarat
Tahap – tahap pembelajaran lompat tinggi gaya flop
Pembelajaran lompat tinggi gaya flop terdiri beberapa
cara yaitu:
a.
Tahap bermain (games)
b.
Tahap tehnik dasar (basic of technic)
a.
Tahap
bermain (games)
Pada tahap ini bertujuan
untuk mengenalkan masalah gerak (movement
problem) lompat tinggi secara umum khususnya lompat tinggi gaya guling
perut yang benar di tinjau secara anatomis, memperbaiki sikap lompat tinggi
gaya guling perut secara tidak langsung, dan lompat tinggi gaya guling perut
serta meningkatkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, sehingga pada ahirnya
dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Tujuan adalah meningkatkan
kosentrasi, kekuatan menolak, reaksi bergerak, koordinasi, dan percepatan gerak
sisiwa, serta meningkatkan rasa percaya diri dan meningkatkan rasa keberanian.
Beberapa bentuk materi yang dapat diberikan seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar 27
Berbagai vareasi ketrampilan mendarat bermain lompat
tinggi
Gambar 28
Berbagai vareasi ketrampilan mendarat dengan mistar dan
tanpa mistar
B.
Tahap
tehnik dasar (Basic of tecnicque)
Tahap
ini bertujuan untuk mempelajari ketrampilan gerak lompat tinggi gaya guling
perut dengan sistematis. Adapun tahap-tahapanya sebagai berikut:
B.1.
Berlari melengkung
Tahap ini bertujuan untuk merasakan kecondongan ke dalam
dan irama awalan. Pada tahap ini yang harus di lakukan siswa adalah berlarilah
mengikuti angka delapan, cepat tetapi terkontrol, tambahkan kecepatan bila
memasuki tiap belokan, pembelajaran ini dapat difareasikan dengan mengangkat
lutut tinggi dengan frekuensi cepat.
Gambar 29
Formasi lapangan
yang dilakukan dengan berlari
b.2.
Berlari di tikungan dengan bertolak/bertumpu
tahap
ini bertujuan untuk belajar melompat vertical dengan awalan / awalan
melengkung. Pada tahap ini buatlah tikungan dan titik awalan gunakan awalan 4 –
6 langakah, tingkatkan frekuensi langkah dalam langkah terahir serta gunakan
sasaran yang berbeda-beda. Gunakan vareasi melompat dengan lari lutut tinggi
atau berjingat.
Gambar 30
Bentuk lapangan dan formasi yang dipakai untuk belajar menolak
b.3.
Lompat gaya gunting (scots)
tahap ini bertujuan untuk memperbaiki tolakan / menumpu
vertikal. Pada tahap ini yang harus diperhatikan gunakan ancang – ancang lurus
dan melengkung, hentakan kaki tumpu segaris dengan awalan, serta naikan
ketinggian mistar terus menerus, yang harus di perhatikan saat ini adalah
mendarat dalam posisi berdiri.
Gambar 31
Latihan lompat gaya
gunting / scots
b.4.
Gaya flop berdiri
tahap
ini bertujuan untuk memperbaiki cara melewati mistar. Pada tahap ini yang harus
diperhatikan adalah bertolak dari tanah (1) dari sebuah kotak, gunakan tinggi
pendaratan yang berbeda beda, pada saat melewati mistar dan mendarat lutut
dibuka, dan gunakan tiang tegak dengan tali atau sebuah mistar. (2,3)
Gambar 32
Latihan lompat gaya
flop dengan berdiri (standing flop)
b.5. Gaya lompat
tinggi gaya flop dengan awalan lutut tinggi
tahap ini bertujuan untuk memperbaiki irama dari
langkah-langkah terahir. Pada tahap ini yang harusdiperhatikan adalah beri
tanda sebuah lengkungan dari titik awalan lutut tinggi dengan 3,5 dan 7 langkah
sertagunakan frekuensi langkah tinggi dan jangan menurunkan titik berat badan
dalam masa persiapan menolak.
Gambar 33
Latihan lompat
dengan awalan tiga langkah
b.6.
Urutan gerak keseluruhan
tahap ini bertujuan untuk melatih dan mempelajari gerakan
keseluruhan dengan meningkatkan kecepatan awalan. Pada tahap ini yang harus
diperhatiakn adalah buatlah tanda suatu lengkungan dan titik awalan, lakukan
awlan dengan ancang-ancang diperpendek 4-6 langkah, dan tingkatkan panjang
ancang-ancang dan kecepatan terus menerus.
DASAR
DASAR MELOMPAT
LOMPAT
JAUH - JANGKIT - TINGGI - TINGGI GALAH
Grup
lompat dengan empat event: lompat jauh, jangkit, tinggi, tinggi galah meng-test
kemampuan para atlit untuk melemparkan dirinya melalui udara, untuk mampu
terbang melayang.
Pada
lompat jauh dan lompat jangkit tujuannya adalah untuk menjangkau suatu jarak
horisontal maximal dengan sekali atau tiga kali lompatan. Pada lompat tinggi
tujuannya adalah untuk melampaui mistar lompat yang dipasang pada suatu
ketinggian. Sedangkan pada lompat tinggi galah tujuannya jelas untuk melampaui
mistar lompat dengan bantuan sebuah galah. Sebagai seorang coach / pelatih
lompat anda akan menemukan bahwa semua empat event itu memiliki gerakan dasar /
fondamental yang umum. Dengan mengerti akan gerakan dasar ini akan
menyederhanakan kerja pelatih pemula, memberikan rasa percaya diri untuk
memperkenalkan event-event ini.
Masing-masing
empat macam lompat ini memiliki tahap-tahapan sebagai berikut:
·
Ancang
– ancang
·
Bertolak
·
Melayang
·
Mendarat
Catatan : dalam penjelasan berikut ini dan pada tahapan
mengerjakan lompat, instruksinya ditentukan untuk menggunakan kaki kiri untuk
bertolak.
Fase
yang paling kritis di tanah adalah : ancang – ancang, yang berisikan percepatan
mencapai kecepatan optimum, dan saat bertolak, yang terdiri dari langkah ahir
untuk lepas dari tanah, tahapan-tahapan ini besar pengaruhnya dalam menentukan
gerakan dua tahap terahir : apa yang terjadi di udara, saat melayang dan waktu
mendarat.
Gerakan
ancang-ancang ini dipaksa oleh garis salah pada event lompat jauh dan lompat
jangkit, atau titik tempat bertolak yang lokasinya ditentukan oleh letak mistar
lompat, lompat tinggi, atau kotak lompat untuk tinggi galah.
Gerak
bertolak adalah mirip untuk semua event lompat, termasuk bertolak ke dua dan
ketiga pada lompat jangkit.
LOMPAT
- TINGGI
TUJUAN / SASARAN
Meng-identifisir posisi badan optimal pada saat bertolak. Lompatan gaya
gunting dengan ancang ancang menurut garis lengkung apa bila cocok untuk
menghemat tempat mendarat yang tersedia, lompatan gaya flop fosbury ancang-ancangnya cukup singkat/pendek.
PERMAINAN & LATIHAN
Seperti halnya lompat jauh & jangkit, tetapi dengan menekankan
penggunaan rintangan yang lebih tinggi untuk dilompati. Dalam semua aktifitas
ini dan cara mengajarnya yang diikuti para atlit harus memikirkan pada saat
“bertolak” harus dengan sikap “badan tegak dan kepala tnggi”
TAHAP – TAHAP MENGAJARNYA
1 ) gaya gunting
·
Bertolak
dari rumput di samping bak-lompat melampaui mistar rendah untuk mendarat di
pasir.
·
Melakukan
3 – 5 langkah ancang – ancang untuk bertolak kemudian melakukan gerakan kaki
gaya gunting untuk mendarat dengan kaki yang lain. Mencoba bertolak dengan kaki
kiri dan kaki kanan dan merasakan kaki yang mana terasa lebih kuat.
·
Gunakan
6 – 8 buah kerucut atau benda lain untuk menandai garis lurus atlit berlari di
dalamnya.
2) lari lengkung, atur rintangan seperti
pada gambar. Atlet berlari kencang tetapi terkontrol melengkung ke dalam
dan ke luar.
3) lompat tinggi gaya gunting dengan ancang – ancang lengkung.
Seperti latihan nomor 1 tetapi gantilah kerucut 6-8 buah untuk membuat 5
langkah lari ancang ancang yang lengkung.
Catatan : bila tempat pendaratan yang tersedia cocok, latihan dapat
diteruskan ke gaya lompat fosbury flop.
4) melompat gaya gunting untuk mendarat dengan duduk.
·
Seperti
latihan nomor 3, tetapi mendarat dengan duduk, badan tegak dengan kaki jadi
satu dan paralel dengan mistar.
·
Latihan
diulangi, tetapi mendarat duduk dengan kaki lebih dekat dengan mistar dan kaki
membentuk 45 derajat kepada mistar.
·
Latihan
diulangi, tetapi mendarat dengan duduk dan kaki dekat dengan mistar dan kaki
berbantuk sudut 90 derajat terhadap mistar.
5) Lompat tinggi (dari) berdiri
·
Berdiri
dengan kaki terpisah selebar bahu, punggung menghadap mistar dan melangkah 2 –
3 sepanjang kaki dan mistar.
·
Mulailah
dengan mistar setinggi pinggang (rendah sedikit)
·
Badan
tetap tegak dan kaki di bengkokkan dan gunakan kaki untuk melompat tegak /
vertikal ke belakang melewati mistar ( dijelaskan pada buku pelatihan dasar
halaman 64, dril belajar 4)
6) melompat gaya fosbury flop dengan ancang ancang pendek.
·
Seperti
latihan nomor 4, tetapi menggunakan 5-7 langkah ancang-ancang dan setelah
bertolak menggunakan punggung untuk melewati mistar seperti latihan nomor 5
diatas, melompat tinggi dari sikap berdiri diam.