PENDAHULUAN
Latar Belakang
Olahraga merupakan kegiatan-kegiatan yang banyak memerlukan kekuatan
tubuh, kecepatan, kelentukan, keseimbangan dan sebagainya, dalam olahraga
prestasi untuk untuk mencapai peak performa perlu persiapan yang cukup panjang
agar di dalam kompetisi dapat mencapai prestasi maksimum.Untuk menyongsong
kompetisi program latihanpun di rancang sedemikian rupa supaya atlet dan
menyerap program dengan baik dan dapat mencapai peak performa pada saat masa
kompetisi di gelar.Di dalam penyususnan program latihan terdapat pentahapan
masa – masa latihan, mulai dari tahap persiapan hingga tahap
transisi.Pentahapan tersebut biasa disebut dengan periodesasi latihan.Programnya
biasanya dibagi – bagi dalam sejumlah tahap atau periodesasi latihan yaitu : tahap
persiapan (preparation period), tahap pertandingan (preparation period) dan, tahap
transisi (transition period).
Program penguatan fisik umum diberikan pada
tahap persiapan umum, pada tahap persiapan khusus digunakan untuk memperhalus
teknik dan taktik.Pada tahap pertandingan penyempurnaan semua aspek latihan, terutama
aspek fisik, teknik, dan mental, untuk memperoleh prestasi puncak pada
pertandingan utama.Pada tahap pertandingan ini latihan fisik sudah tidak
diberikan karena sudah diberikan pada tahap TPU.Jarver (1969) menanamkan setiap tahap tersebut tahap “foundation, preparation, competitive, dan active
rest”. Pyke (1991) menanamkannya, “pre – season, in – season, dan tahap active
rest”.Sedangkan Harsono (1988) mengistilahkan sebagai, “musim persiapan,
musim pematangan juara, dan musim usai pertandingan”.Pada tahap pra pertandingan
volume latihanmenurun dan intensitas latihan naik, karena pada TPP difokuskam
pada exebition match atau pertandingan uji coba, latihan teknik, taktik
dan fisik.Sedangkan pada tahap pertandingan utama terdapat juga didalamnya
tahap penurunan beban latihan.Pada tahap pertandingan utama, lebih difokuskan
pada latihan taktik, dan lebih sedikit latihan fisik.
PEMBAHASAN
2.1 Tahap Pertandingan
Salah satu
tujuan pada tahap pertandingan adalah penyempurnaan semua aspek latihan,
terutama aspek fisik, teknik, dan mental, untuk memperoleh prestasi puncak pada
pertandingan utama.Teknik dasar yang sudah terbentuk pada TPU, lalu
disempurnakan pada TPK harus sudah mendekati sempurna.Jika pada tahap ini atlet
masih belum menguasai keterampilan teknik dengan baik, maka dapat diperkirakan
pelatih membuang waktu dengan percuma.
Menurut Ozolin (1971), yang menjadi tujuan umum tahap
pertandingan adalah sebagai berikut:
a.
Semakin mengembangkan kemampuan biomotor dan
ciri psikologis sesuai dengan kekhasan cabang olahraga yang bersangkutan.
b.
Tetap melakukan latihan – latihan untuk
menyempurnakan fisik.
c.
Menyempurnakan dan memantapkan teknik.
d.
Menyempurnakan taktik.
e.
Mencari pengalaman bertanding (banyak
bertanding, namun jangan terlalu banyak).
f.
Memperbaiki tingkat pengetahuan teoritis
mengenai cabang olahraga, termasuk peraturan serta strategi pertandingan.
Menurut
Yudiana (2008), “waktu yang dibutuhkan
pada tahap pertandingan adalah sekitar 5 – 6 bulan, tergantung pada cabang
olahraga dan jenis rencana tahunannya”. Pada tahap pertandingan, kondisi fisik
yang telah dimiliki TPK harus tetap dipertahankan agar kondisi fisik tersebut
dapat mendukung kepada aspek lainnya yaitu aspek teknik, taktik, mental, serta
penampilan dan prestasi atlet.Selain itu juga pada tahap ini penekanan latihan
adalah pada bentuk – bentuk latihan dan keterampilan yang khas dari cabang
olahraga yang dilakukan.Pada tahap ini juga harus banyak dilakukan tes uji coba
dan pertandingan agar atlet terlatih dalam suasana stres fisik dan mental.
Pemberian stres ini diharapkan dapat menumbuhkan kedewasaan serta sikap
kematangan juara, seperti menurut Harsono (1998) yaitu sebagai berikut:
a.
Semangat bertanding serta disiplin yang tinggi
karena tanpa disiplin tak mungkin bisa jadi juara.
b.
Pantang menyerah.
c.
Emosi yang seimbang mekipun berada dalam situasi
stres.
d.
Percaya diri.
e.
Kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat
dan tepat dalam situasi stres.
f.
Sportivitas.
Karakteristik Latihan
a.
Beban latihan yang diberikan pada kekhasan
cabang olahraga relatifakan semakin meningkat. Hal ini bertujuan agar
konsistensi perkembangan prestasi dapat lebih terjamin.
b.
Intensitas latihan meningkat.
c.
Volume latihan menurun.
d.
Untuk memudahkan perencanaan dan untuk alasan
metodologis, maka tahap pertandingan dibagi menjadi dua subfase sebagai
berikut:
2.1.1
Tahap
Pra Pertandingan (TPP)
Berikut
pemahaman mengenai Tahap Pra Pertandingan (TPP):
1)
Lama latihannya sekitar 2 bulan
2)
Tujuannya yaitu untuk melibatkan atlet dalam
berbagai jenis pertandingan atau ekshibisi tidak resmi sehingga pelatih dapat
mengevaluasi secara objekif dan mengamati serta menilai sampai seberapa jauh
tingkat kemampuan atletnya disegala aspek latihan (fisik, teknik, taktik, dan
mental). Menang atau kalah bukan merupakan tujuan utama dari tahap ini.
Karakteristik latihan:
1)
Volume latihan menurun yaitu sekitar 60%
2)
Intensitas latihan naik menjadi sekitar 80%
3)
Latihan fisik, yaitu dalam bentuk mempertahankan
kondisi fisik yang telah dikembangkan pada tahap sebelumnya.
4)
Latihan teknik, berupa keterampilan teknik harus
sudah sempurna.
5)
Penekanan latihan pada taktik yaitu pola
pertahanan dan penyerangan, baik pada olahraga perorangan maupun beregu, serta
pola dan formasi – formasi permainan harus diketahui oleh atlet.
6)
Bobot volume latihan: Taktik : sekitar 50%
Fisik : sekitar
20%
Teknik : sekitar 20%
Lain – lain : sekitar 10%
7)
Mempersiapkan secara khusus mengenai
perkembangan mental dan emosional atlet.
8)
Pertandingan uji coba dapat diberikan sebanyak
mungkin disesuaikan dengan kebutuhan.
9)
Hindarkan hal – hal yang dapat menyebabkan
cedera, karena pada tahap ini rawan akan terjadinya cedera.
10)
Masa ini merupakan masa yang paling berat karena
kelesuhan serta kejenuhan sering timbul pada diri atlet sehingga stres sering
mempengaruhi atlet.
Berikut
adalah aspek – aspek yang perlu dilatih dalam TPP:
1)
Taktik
Pada tahap pra pertandingan ini adalah tahap awal dari keseluruhan
tahap pertandingan. Tujuan utama dari tahap ini agar penampilan dan prestasi
atlet atau tim bisa semakin meningkat sehingga peak performanya. Karena itu
pada tahap ini pola dan formasi pertahanan dan penyerangan harus dilatihkan
sedemikian rupa sehingga berkembang menjadi suatu kesatuan gerak yang sempurna
(a smoothly functioning band precision unit). Menurut Harsono (1988),“ setiap
pola penrtahanan dan penyerangan haruslah dikenal dan dikuasai oleh setiap
anggota tim, agar dengan demikian hamper tidak mungkin regu lawan akan dapat
mengacaukan regu kita dengan suatu bentuk serangan atau pertahanan yang tidak
di kenal.
2)
Teknik
Latihan teknik di TPP harus di usahakan dimaksimalkan, baik teknik –
teknik bagian maupun kombinasi dan rangkaian dari beberapa teknik bagian.Pada
akhir TPP yang berlangsung kira – kira dua bulan, teknik gerakan harus sudah
sempurna dan hampir sempurna.Sebab dalam TPUT nanti fokus perhatian latihan
pidah ke asek taktik yang semakin rumit.Jadi teknik belum sempurna, maka tidak
mungkin latihan taktik bisa dimaksimalkan atau berjalan dengan mulus dan
efektif.
3)
Fisik
Latihan fisik yang spesifik untuk cabang olahraga yang sudah diawali
di akhir TPK, dalam tahap ini dilanjutkan dan ditingkatkankinerjanya sesuai
dengan prinsip “specificity of training” dan periodesasi latihan fisik.Contoh :
komponen fisik yang diperlukan oleh atlet tenis bukan hanya daya tahan (aerobik)
, fleksibilitas dan kekuatan. Dia juga memerlukan unsure lainnya, yaitu dya
tahan anaerobic, baik yang alactacid maupun lactacid, agilitas , kecepatan ,
power , daya tahan otot. Dalam TPP ini komponen – komponen tersebut harus
dilatih secara maksimal , sehingga di TPUT kelak atlet tinggal memelihara
(maintain) yang sudah dicapai di TPP.Dalam TPP ini juga diperlukan UJI COBA
kecuali latihan – latihan tersebut di atas, tujuan latihna dalam tahap pra
pertandingan ini adalah juga untuk melibatkan atlet dalam berbagai cobaan
pertandingan yang intensitasnya diusahakan semakin meningkat secara
progresif.Tujuannya adalah agar pelatih dapat mengevaluasi secara obyektif dan
menilai tingkat kemampuan para atletnya di segala aspek training.
Setiap pertandingan atau uji
coba sebaiknya dia dahului dengan unloading singkat agar tubuh dapat melakukan
egenerasi sehingga overkompensasi bisa muncul pada waktu uji coba tersebut.
Seperti diketahui n, kinerja atlet mencapai puncaknya di tahap overkompensasi
ini (Harsono, 2000).Pelibatan atlet dalam pertandingan juga penting guna
mengevaluasi atau menilai program yang telah dirancang oleh pelatih.Dengan
demikian yang diujikan bukan hanya atlet namun juga pelatih.
IPTEK dalam TPP
Menurut Harsono, (2004), “dalam
TPP ini, untuk latihan dengan kualitas tinggi, penerapan IPTEK olahraga semakin
menjadi penting”. Karena itu sentuhan – sentuhan bidang – bidang ilmu yang erat
hubungannya dengan olahraga dan yang bisa memberikan sumbangan yang positif
bagi perkembangan prestasi, seperti faal olahraga, anatomi, hukum – hukum
biomekanika, psikologi olahraga, prinsip dan metodologi belajar/ mengajar harus
bisa diberikan pelatih dalam latihan. IPTEK harus masuk disegala segi kehidupan
atlet.
2.1.2
Tahap
Pertandingan Utama (TPUT)
Ciri – ciri dari Tahap Pertandingan
Utama (TPUT) ini sebagai berikut:
1)
Lama latihannya sekitar 3 bulan.
2)
Tujuannya adalah sebagai berikut:
·
Menggali potensi atlet untuk berkembang
seoptimal mungkin, baik potensi fisik, teknik, taktik dan mental karena aspek
ini merupakan komponen utama untuk meraih kemenangan sehingga prestasi atlet
dapat mencapai puncaknya pada pertandingan utama yang dijadikan target selama
ini (hari H).
·
Atlet sudah dalam kondisi siap tempur sehingga
lebih percaya diri dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai kemenangan.
Karakteristik
latihan:
1)
Intensitas latihan naik tajam, yaitu mencapai
90% - 100%.
2)
Volume latihan menurun tajam.
3)
Tes – tes uji coba/ try out, bertahap dari
pertandingan yang kurang berat meningkat ke yang lebih berat, atau selang – seling
antara pertandingan berat dan ringan supaya ada keseimbangan antara menang dan
kalah. Try out boleh banyak, namun jangan terlalu banyak.
4)
Bobot volume latihan: Taktik : sekitar 70%
Teknik : sekitar 10%
Mental : sekitar 15%
Fisik : sekitar 5%
5)
Sekitar satu minggu sebelum hari H adalah tahap
unloading (pengurangan beban latihan).
6)
Dua hari menjelang “hari H” latihan ringan,
waktu singkat, dan intensitas rendah..
Didalam tahap pertandingan utama terdapat pula tahap penurunan beban (unloading
phase). Berikut pemahaman mengenai tahap penurunan beban:
1)
Lamanya sekitar 1 sampai 2 minggu sebelum “hari H” (jangan lebih dari
dua minggu).
2)
Tujuannya adalah untuk regenerasi seluruh fungsi
organisme tubuh dan regenerasi psikologis, terutama sistem pusat syaraf dan
mental atlet menjelang dia terjun dalam pertandingan utama.
Karakteristik latihan:
a.
Minggu I (2 minggu sebelum “hari H”), intensitas
latihan turun sampai 50% - 60%, dan latihan beban dikurangi.
b.
Minggu II (1 minggu sebelum “hari H”), program
latihan beban dihapus, intesitas dan volume latihan makin diturunkan. Dengan
demikian atlet akan merasa segar dan siap untuk diterjunkan dengan usaha
maksimal di pertandingan utama. Untuk dua hari sebelum “hari H”, latihan dengan
intensitas rendah dan waktunya singkat, suasana harus relaks dan menyenangkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan yang menyangkut
masalah psikologis sebelum pertandingan, yaitu sebagai berikut:
·
Melakukan rutinitas kehidupan sehari – hari,
misalnya makan pada jam yang sama, lari pagi, istirahat cukup.
·
Jika sehari sebelum pertandingan, anda ingin
berlatih, maka latihanlah sesuai dengan waktu pertandingan besok, dan
berlatihlah dilokasi pertandingan, dan jangan terlalu lelah.
·
Ketegangan merupakan hal yang wajar, usahakan
ketegangan tersebut diperkecil dengan berfikir positif, mengingat kemampuan
yang dimiliki dan melupakan kelemahan.
·
Berdoa memohon kekuatan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan bertekad untuk bermain sebaik mungkin.
Berikut aspek
– aspek yang harus dilatihkan pada tahap pertandingan utama:
1)
Taktik dan Strategi
Dalam TPUT ini, penekanan latihan adalah pada taktik
permainan.Khusus untuk cabang – cabang olahraga yang ada aspek taktiknya
seperti bola voli, basket, tenis, sepakbola, dll.Yang diutamakan dalam TPUT ini
adalah latihan yang ditekankan pada pola – pola dan manuver – manuver
pertahanan dan penyerangan.Semua pola dan formasi penyerangan dan pertahanan
tidak satu pun yang boleh luput dari perhatian pelatih. Menurut Harsono (2004),
“strategi adalah rancangan peperangan, sedangkan taktik adalah action di
medan perang”. Strategi mengacu pada konsep umum dalam mengorganisasi latihan
atau pertandingan bagi atlet atau tim dalam persiapan menghadapi suatu
pertandingan akbar. Sedangkan taktik mengacu kepada rencana persiapan
menghadapi suatu aksi atau pertandingan tertentu, yang merupakan bagian
intrinsik dari kerangka umum suatu strategi.
2)
Fisik
Tujuan latihan fisik dalam TPUT adalah untuk
memelihara dari standar atau tingkat kondisi fisik yang telah dicapai selama
tahap – tahap latihan sebelumnya.Yang perlu diperhatikan ialah bahwa program
latihannya ialah latihan spesifik cabang olahraganya, baik sistem energi maupun
unsur – unsur biomotoriknya. Menurut Harsono (2001), “ketentuan latihan
kekuatan sejak TPUT ialah adaptasi anatomik, kekuatan maksimal, dan kekuatan
ini kelak dikonversi menjadi power dan daya tahan kekuatan”.
3)
Volume dan Intensitas
Untuk cabang olahraga yang daya tahan aerobiknya merupakan
faktor yang dominan (marathon, renang/lari/bersepeda jarak jauh), volume
latihan masih bisa tinggi. Namun untuk cabang – cabang olahraga yang merupakan
kesempurnaan unsur – unsur koordinasi, kecepatan, dan atau power, volume
latihannya bisa diturunkan sampai sekitar 50% dari volume yang diberikan pada
tahap persiapan. Sebaliknya, intensitas latihannya ditingkatkan secara
bertahap, dan mencapai tingkatnya yang tinggi sekitar 2 – 3 minggu sebelum
pertandingan utamanya.Selama tahap pertandingan utama ini, latihan dengan
intensitas yang maksimal sebaiknya tidak melebihi 3 kali per micro cycle.Kelak
pada tahap unloading, intensitas latihannya secara bertahap diturunkan.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari penjelasan – penjelasan di atas mengenai tahap
pertandingan, dapat di ambil beberapa kesimpulan yakni:
1)
Tahap pertandingan adalah tahap yang mempunyai
tujuan untuk menyempurnakan semua aspek fisik, teknik, dan mental, untuk
memperoleh prestasi puncak pada pertandingan utama.
2)
Tahap pra pertandingan mempunyai masa latihan
sekitar 2 bulan, untuk melibatkan atlet dalam berbagai jenis pertandingan atau
ekshibisi tidak resmi sehingga pelatih dapat mengevaluasi secara objekif dan
mengamati serta menilai sampai seberapa jauh tingkat kemampuan atletnya
disegala aspek latihan (fisik, teknik, taktik, dan mental). Dalam tahap ini,
volume latihan menurun dan intensitas ditingkatkan.
Tahap pertandingan utama mempunyai masa latihan sekitar 3 bulan, dengan
tujuan menggali potensi atlet untuk berkembang seoptimal mungkin, baik potensi
fisik, teknik, taktik dan mental. Pada tahap ini atlet sudah dalam kondisi siap
menghadapi pertandingan.
DAFTAR RUJUKAN
Budiwanto.
2012. Metodologi Latihan Olahraga. Malang: Universitas Negeri Malang.
Yudiana,
Herman dkk. 2008. Dasar- Dasar
Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Harsono.2004. Perencanaan
Program Latihan.Bandung: Tambak Kusuma.
YANG DIMAKSUD TAHAP PERTANDINGAN
BalasHapusmodal cuma 50rb dapatkan presentase kemenangan terbaik di Bolavita
tebak angka jitu terbaik
Untuk info lebih lanjut bisa melalui:
whatup : 08122222995
Wechat : Bolavita.
Line : Cs_bolavita.
BBM: D8C363CA